https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Setia Konsep Tradisional, Bertahan Sejak Tahun 90-an,

KAMPUNG TEMPE: Salah satu tempat produksi tempe di Kampjng Kreatif Kopti Lestari di RT 02, RW 05, Kecamatan IB I, Palembang.-foto: budiman/sumeks-

Melihat Kampung Tempe Kopti Lestari, Kampung Kreatif Di Palembang

Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah ada sejak tahun 1990-an, Kampung Kreatif Kopti Lestari yang ada di RT 02, RW 05, Kecamatan Ilir Barat 1, Palembang merupakan salah satu sentra atau kampung pembuatan tempe di metropolis. Hingga sekarang warga yang jadi produsen tempe rumahan di kampung ini masih setia dengan mempertahankan produksi tempe dengan cara tradisional. 

Ketua Pus Kopti Sumsel yang juga Pengelola Kampung Kopti Lestari, Siswa Waluya mengatakan, bahwa kampung ini dikatakan kampung tempe, karena di wilayah ini mayoritas warga-nya memproduksi tempe. "Jadi hampir 90 persen masyarakat disini memproduksi tempe, 10 persen tahu, tahu goreng, dan pong yang tidak pakai kimia," ucapnya.

Siswa menjelaskan, untuk produksi tempe yang dilakukan di kawasan seputaran Macan Lindungan dan Tanjung Sari tersebut dalam satu hari menggunakan sampai 15 ton kedelai. “Yang digunakan kedelai impor, untuk harga sekarang masih terbilang stabil di  Rp10 ribuan kurang karena ambil-nya banyak," Katanya. 

Sebenernya, kata Siswa,  yang jadi persoalan harga tempe dalam negeri lebih murah dan jauh berbeda dibandingkan dengan harga tempe di luar negeri. Di Australia misalnya, harga tempe-nya dua kali lipat harga daging.

BACA JUGA:Studi Tiru 4 Hari ke Jambi, Para Pemenang Kampung Kreatif Kunjungi Museum Bioskop Hingga Berbagai Destinasi

BACA JUGA:Dari Kampung Kreatif, Ciptakan Destinasi Wisata Baru

“Kalau di kita (dalam negeri.red) harga daging yang mahal. Padahal tempe ini makanan sehat," Ucap Siswa.

Produksi tempe di Kampung Kopti Lestari juga masih dilakukan secara tradisional dan merupakan industri rumahan. Dimana masyarakat memproduksi tempe di rumah tempat tinggalnya masing-masing dan melibatkan juga anak - anak muda. 

Lebih lanjut, Siswa menuturkan jika hasil produksi tempe di Kampung Kopti Lestari didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan beberapa pasar tradisional di metropolis. 

"Hasil produksi tempe di kampung kreatif Lestari ini dikirim ke daerah - daerah, tapi utamanya pemenuhan kota Palembang seperti mengisi pasokan ke Jakabaring, Pasar KM 12, KM 5, Lemabang, Gandus dan pasar 26 Ilir," Bebernya. 

Sedangkan proses tempe yang di produksi,  harus dilakukan dengan bersih karena kalau tidak maka tempe-nya tidak jadi. 

"Tempe ini makanan yang sehat, karena untuk jadi tempe harus bersih, tidak bisa sembarangan," tegasnya.

BACA JUGA:Dari Kampung Kreatif, Ciptakan Destinasi Wisata Baru, 11 Kampung Dapat Penghargaan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan