https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kepala Terluka, Hidung Berbusa. Siswi SMP Tri Budi Mulya Dibunuh, Terakhir Terlihat Jam 12 Siang

DIBUNUH: Jenazah Ayu, siswi SMP Tri Budi Mulya (TBM) Palembang yang jadi korban pembunuhan dievakuasi ke RS Bhayangkara. (kiri) Foto korban semasa hidup.-foto: ist-

Almarhumah Ayu merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. "Yg ketiga, anak saya dari bapaknya Ayu," terang sang ibu sambung.

Saat ditemukan Ayu masih mengenakan pakaian olahraga yang sama saat dia pergi ke luar rumah. 

"Baju itu sudah dipakainya dari tidur semalam, mungkin pagi sudah mandi pakai baju itu lagi. Sebab saya sudah pergi kerja," tuturnya.

Winarti menambahkan, siang sepulang sekolah Ayu sering jual balon depan-depan minimarket. "Ayu tidak bawa hp, memang tidak punya hp," ungkapnya.

"Tiga hari lalu dia bilang mau pergi sama teman perempuannya, tapi tidak tahu mau ke mana. Orangnya tertutup, di rumah biasa saja, tidak pernah bawa kawan ke rumah," tambah Winarti. 

Rencananya, korban akan dimakamkan di TPU Kandang Kawat, sekitar pukul 10.00 WIB.Sepupu korban, Riska mengatakan Ayu saat ini kelas VII di SMP Tri Budi Mulia. 

Dia terkejut ketika mendapat kabar sepupunya itu ditemukan tak bernyawa. "Bapak Ayu sehari-hari kerja jadi caddy di lapangan golf Patal," tuturnya.


BAWA PULANG: Jenazah almarhumah Ayu, usai diautopsi dibawa pulang ke rumah duka, Senin dini hari (2/9)-Foto: Tomi Kurniawan/sumeks-

Dokter forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang, dr indra Nasution SpF mengatakan, waktu kematian korban di bawah 6 jam.

“Untuk busa di hidung, akibat kekurangan oksigen berat. Begitu dilihat dalamnya, lebih jelas lagi,” jelasnya, usai autopsi sekitar pukul 22.30 WIB.

Dari visum luar ditemukan ada bekas kekerasan di leher, memar di dagu/pipi kanan, bibir pecah. "Tapi penyebab kematiannya akibat kekurangan oksigen," tegasnya.

Pihaknya juga sudah lakukan vagina swab dan rectal swab. "Ada lah, bukan untuk konsumsi publik. Nanti penyidiklah," elaknya, saat ditanyakan soal kekerasan alat vital korban.

"Sudah kami ambil (sampel cairan), kirim PA (patologi anatomi), untuk diperiksa," tambah dr Indra.

Kemudian, dia menyebut ada kuku korban yang patah. Tanda perlawanan korban mencakar pelaku? "Bisa jadi," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan