https://sumateraekspres.bacakoran.co/

GP Ansor Tolak Kadernya Dampingi Balon Gubsu Edy Rahmayadi

Balon Gubsu Edy Rahmayadi-Foto : IST-

MEDAN, SUMATERAEKSPRES.ID - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) menolak jika ada kadernya yang maju mendampingi bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang maju pada Pilkada serentak 2024 November mendatang.

Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara, H. Adlin Tambunan mengatakan bahwa pengurus wilayah GP Ansor Sumut menolak memberikan dukungan kepada kadernya yang akan maju mendampingi Edy Rahmayadi sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utata periode 2024-2029.

“Kami tidak akan mendukung kader kami (GP Ansor) untuk maju mendampingi Edy Rahmayadi sebagai Cagubsu,” ucapnya, Minggu (25/8/2024).

Adlin menambahkan jika ia lebih mendukung Hasan Basri Sagala (HBS) untuk fokus membantu Menteri Agama Pak Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta sebagai Staf khusus Menteri Agama.

“Ya kalo menurut saya, HBS sebaiknya fokus pada tugasnya membantu Pak Menteri Agama, karna banyak pekerjaan di Kementrian Agama yang membutuhkan buah pikiran dari HBS,” ujarnya.

BACA JUGA:Golkar Dukung Pasangan Dewa-Prima untuk Pilkada Palembang, Bobby Optimis Menang

BACA JUGA:Deklarasi HDCU, Herman Deru Tanggapi Putusan MK, Simak Pernyataannya

Wakil Bupati Serdang Bedagai ini juga mengomentari kisah kelam masa lalu yang menimpa GP Ansor.

“Kalau soal itu, ya agak sulit aja kita mendukung orang yang pernah menghina organisasi kita, sementara kita harusnya menjunjung tinggi kehormatan GP Ansor,” tandasnya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara Agus Suryadi mengatakan statement Edy Rahmayadi yang ingin berpasangan dengan Hasan Basri Sagala (HBS) yang merupakan kader PDI Perjuangan dan kader Ansor-Banser untuk maju pada Pilkada serentak 2024 mendatang dinilai kurang cocok.

Selain karena pernah menghina GP Ansor, setidaknya ada 4 aspek lainnya yang harus dipertimbangkan pasangan ini jika mau maju Pilkada November mendatang.

“Pernyataannya Edy Rahmayadi yang menghina GP Ansor pada tahun 2019 menjadi catatan negatif yang dapat mempengaruhi hubungan dengan masyarakat, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan GP Ansor-Banser. Karena yang kita ketahui, HBS yang merupakan kader GP Ansor-Banser yang memiliki basis dukungan yang kuat di kalangan pemuda NU, pernah dilukai oleh pernyataan Edy Rahmayadi saat menjabat Gubernur tahun 2019 lalu,” ucapnya, Minggu (25/8/2024).

BACA JUGA:Konsolidasi Partai, Fitrianti Aguatindan dan Nandriani Oktarina Ungkapkan Visi untuk Pilkada Palembang

BACA JUGA:Putusan MK Ubah Lanskap Politik Musi Rawas Menuju Pilkada 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan