https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Awal Manis, Tembus 'Memori Buruk'

PEMBUKAAN: SMAN 3 Prabumulih raih kemenangan tipis 25-22 atas SMA IGS Palembang di laga pembuka DBL 2024 South Sumatera di GOR Dempo, Jakabaring Sport City (JSC). -Foto: budiman/SUMEKS-

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID  - Tim putra SMAN 3 Prabumulih mengawali langkah mereka di pembuka Honda Developmental Basketball League (DBL with Kopi Good Day 2024 South Sumatera dengan mulus. 

Pada game di GOR Dempo, Jakabaring Sport City (JSC), Jumat, 16 Agustus 2024, SMANTI, sebutan SMAN 3, Prabumulih sukses menggasak SMA Ignatius Global School (IGS) Palembang dengan skor 25-22. 

BACA JUGA:Gen Z Lebih Suka Investasi Saham, Ketimbang Properti atau Membeli Tanah

BACA JUGA:Go Global, BNI Xpora Berangkatkan 5 UKM ke HKTDC Food Expo 2024 di Hong Kong

Kemenangan ini menjadi penebus "dosa" SMANTI pada DBL musim 2023 lalu. Saat itu, juga di laga pembuka, SMANTI yang melakoni debut perdana di kompetisi basket pelajar paling spektakuler di Tanah Air, dengan kekalahan

Yakni kalah 9-17 dari SMAN 1 Unggulan Muara Enim alias Tembesu, Rabu, 6 September 2023, juga di GOR Dempo. 

"Ini kemenangan penting yang memberi semangat pada anak-anak,"ujar  Fretty Pantomi,  coach SMANTI usai game. 

Dirinya menyebut, performa yang ditunjukkan anak-anak asuhnya sangat baik. "Meningkat cukup pesat dibanding tahun 2023 lalu. Sangat agresif dan itu yang membuat kami menang,"sambungnya. 

Toh begitu, coach Fretty berharap anak-anak asuhnya tidak jemawa karena laga masih panjang. "Kami fokus menatap laga kedua melawan SMA Kusuma Bangsa,"pungkasnya. 

Sementara, laga perdana musim ini menjadi mimpi buruk bagi tim SMA IGS Palembang.   Kekalahan ini mengulang memori musim 2023 lalu, yang juga langsung tersingkir di laga perdana. 

Saat itu, 6 September 2023, SMA IGS Palembang tumbang 21-35 dari SMA Methodist 2 Palembang."Strategi tidak berjalan baik, anak-anak tidak 100 persen menguasai lapangan,"ujar Endo Arnialdo, coach SMA IGS Palembang.

Menurutnya, permainan yang ditunjukkan Filbert Siongta dan kawan-kawan tidak buruk-buruk amat. Buktinya, di 3 kuarter pertama, mereka bisa mengimbangi. Namun drop di karter ke-4, tertinggal 4 poin atau 2 bola.  

"Depend tidak berjalan dengan baik. Ini jadi pelajaran penting buat anak-anak, bahwa persaingan di DBL itu sangat ketat," tukasnya.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan