Jangan Cepat Panik, Tetap Koordinasi Sekolah

Penipuan Modus Murid Terluka dan Secepatnya Dioperasi

PALEMBANG – Pesan berantai melalui WhatsApp Group (WAG), kemarin (9/1), menginformasikan terkait dugaan penipuan yang dialami wali murid di SD Islam Fatimah, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar (AAL), Palembang. Modusnya ada murid yang mengalami laka lantas, hingga membutuhkan dana cepat untuk biaya operasi.

Disebutkan pula dari modus penipuan itu, ada korban yang menderita kerugian hingga Rp100 juta. Kepala SD Islam Fatimah Palembang, Usman Kosim, ketika dikonfirmasi membenarkan ada wali murid yang menghubungi dirinya, telah menjadi korban penipuan dengan modus mengabarkan anaknya mengalami laka lantas.

"Mungkin gaya-gaya menipu. (Pelaku) Meminta untuk mentransfer sejumlah uang, karena panik ada sejumlah wali murid yang mentransfer, ada juga yang tidak," ungkap Usman, kemarin. Sepengetahuannya, kejadian ini baru kali pertama terjadi di sekolah yang dia pimpin. Baca juga : Gubernur Ini Ditangkap KPK, Jokowi : Semua Sama di Mata Hukum

Untuk itu, dirinya mengimbau kepada wali murid agar berhati-hati dan tidak mudah percaya jika menerima telepon dari nomor tidak dikenal. "Cek dan ricek dulu ke sekolah, jangan langsung percaya, informasi itu juga kami sebarkan melakukan grup WA kelas dan lainnya," imbaunya.

Imbauan senada, disampaikan Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah SIK MH, kemarin. “Kuncinya jangan mudah panik. Kalaupun kita curiga, ada baiknya menanyakan dan datang langsung ke sekolah. Yang terpenting lagi, jangan buru-buru mentransferkan uang kalau belum mendapatkan info yang akurat," imbaunya.

Pihaknya menaruh perhatian pada kasus ini, sedang diselidiki oleh jajaran Satuan Reskrim Polrestabes Palembang. Informasi yang didapatkan, pelaku yang mengaku guru atau staf di SD Islam Fatimag itu, mengabari wali murid. Mengatakan anaknya masuk rumah sakit dan mengalami pendarahan akibat terjatuh.

Sehingga harus secepatnya dioperasi, yang biayanya mencapai puluhan juta rupiah. Wali murid yang dihubungi panik, ada yang sudah mentransfer senilai uang yang diminta oleh penelepon tadi. Setidaknya penipu itu, sudah mendapatkan uang Rp100 juta. “Kami masih menunggu laporan polisi korban, sebagai dasar kami untuk penyidikan. Tapi sejauh ini, belum ada laporan yang masuk,” katanya. (kms/afi/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan