Pelaku Belum Tertangkap, Kasus Ditarik ke Polda

Penanganan Ladang Ganja Empat Lawang

PALEMBANG - Perburuan oleh tim gabungan terhadap terduga pelaku pemilik ladang ganja di Desa Batu Jungul, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang, belum membuahkan hasil. Rizky (30) yang terluka tembak di pinggang kanan, dan tangan diborgol, berhasil kabur melompat dari jendela belakang pondok, yang dijaga 5 polisi dan 2 Pol-PP desa.

“Saat ini masih terus dilakukan upaya pencarian terhadap RI. Jika dilihat dari medannya, di belakang pondok tersebut bukanlah jurang, melainkan hutan belantara. Artinya bisa jadi dia telah mengenal dengan sangat baik medan di sekitar ladang ganja tersebut,” kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM, Senin (9/1).

Dia mengimbau kepada masyarakat dan keluarga terdekat pelaku RI, agar dapat memberikan informasi dan memberitahukan sekiranya mengetahui keberadaan pelaku. “Kami jamin kerahasiaan dan keselmatan dari pemberi informasi,” janji Alumni Akpol 1991 itu. Baca juga : Tiga Oknum Mahasiswa UIN Tersangka, PH Arya Minta Segera Ditahan

Supriadi menyebut, sejauh ini belum ada indikasi kelalaian dan kesalahan prosedur yang dilakukan Satresnarkoba dan Satintelkam Polres Empat Lawang, melakukan penggerebekan ladang ganja tersebut. Meski temuan ladang ganja seluas 1 hektare itu, penanganannya oleh Satresnarkoba Polres Empat Lawang, kemudian diambil alih Ditresnarkoba Polda Sumsel.

“Untuk penanganan terkait narkobanya akan ditarik ke Polda Sumsel, karena barang bukti dan ladangnya cukup luas," klaimnya. Termasuk jika nantinya ada pelaku lain, atau ladang ganja lain di Empat Lawang, Polda Sumsel siap mem-backup-nya.

Sebelumnya, Ditresnarkoba Polda Sumsel melalui Kabag Wassidik AKBP Minal Alkarhi SH MH, sudah melakukan melakukan asistensi penyidikan dalam upaya mempercepat penanganan perkara tersebut penyidik Satresnarkoba Polres 4L. Memberikan stressing kepada penyidik agar memperhatikan penyusunan berkas perkara agar tidak menimbulkan kendala di kemudian hari.

“Kami melakukan pengecekan kelengkapan administrasi penyidikan terhadap perkara pengungkapan ladang ganja di Desa Talang Sungai Udang, dan Desa Batu Jungul, Kecamatan Muara Pinang, Empat Lawang oleh tim gabungan Satresnarkoba dan Satintelkam Polres Empat Lawang," singkat Dirresnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Heru Agung Nugroho SIK, kemarin.

Terpisah, Indonesia Police Watch (IPW), melalui Koordinator Investigasi IPW Sumsel, Ricky MZ, SH, mengapresiasi Kapolda Sumsel, yang langsung tanggap turun ke Kabupaten Empat Lawang. “Evaluasi jabatan Kapolres Empat Lawang, kalau dalam dua minggu ini tidak ada hasilnya. Karena instruksi Kapolda sudah jelas dan tegas,” ucap Ricky, Senin (9/1).

Diketahui terkait penanganan ladang ganja di Desa Batu Jungul itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo SIK MIK, bertolak ke Kabupaten Empat Lawang mengumpang helikopter. Pagi itu dia didampingi Dirintelkam Kombes Pol Iskandar F Sutisno, Dirresnarkoba Kombes Pol Heru Agung Nugroho, Dirreskrimsus Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo, dan Dansat Brimob Kombes Pol Donyar Kusumadji.

Kedatangan mereka disambut Kapolres Empat Lawang AKBP Helda Prayitno, PjU Polres Empat Lawang dan sejumlah pejabat Pemkab Empat Lawang. Selanjutnya rombongan menuju Mapolres Empat Lawang, rapat internal. Tidak ada sesi wawancara setelahnya, dijaga ketat Brimob.  "Saya minta diuji lagi dari awal, semua informasi dan laporan yang diterima," jawab Kapolda saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp (WA) sore harinya.

Seperti diwartakan sebelumnya, 1 Januari 2023, tim gabungan Satresnarkoba dan Satintelkam Polres Empat Lawang berhasil mengungkap ladang ganja di Desa Batu Jungul, Kecamatan Muara Pinang. Setelah diselidiki selama 3 bulan, perjalanan memakan waktu dari polres ke TKP. Akhirnya ditemukan ladang ganja seluas 1 hektare, di sela-sela tanaman kopi. Polisi mendapatkan sekitar 500 barang ganja, dan dimusnahkan.

“Saat anggota hendak mendekati pondok tersebut, terlihat seseorang yang diduga pemilik ladang ganja melarikan diri. Petugas berusaha mengejar serta melepaskan tembakan peringatan, tapi orang itu berhasil kabur.  Dalam pondok ditemukan satu karung kecil ganja dalam keranjang. Juga tiga pucuk senpi rakitan dan amunisinya," kata Kapolres Empat Lawang AKBP Helda Prayitno, kepada awak media, Senin (2/1).

Beberapa hari kemudian, beredar isu diduga ada pelaku yang tewas tertembak saat pengungkapan ladang ganja itu. Namun keberadaannya belum diketahui. Disusul muncul foto diduga polisi melakukan pra-rekonstruksi, di lokasi pondok yang digerebek jelang subuh itu. Kasat Resnarkoba Polres Empat Lawang AKP Rudin Suprianto yang dikonfirmasi ulang, Kamis (5/1), membantah ada pelaku yang tewas ditembak.

Disebutnya hoaks. Dia juga membantah adanya pra-rekonstruksi soal ada yang tewas. "(Foto itu) Pra rekon pelaku ganja, kenapa dia bisa lari. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kelalaian atau tidak saat melakukan penangkapan," katanya.  Kemudian muncul di media online, bahwa terduga pelaku pemilik ladang ganja itu tewas ditembak polisi dan mayatnya dibuang ke jurang.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, sampai harus memberikan klarifikasi secara resmi di Mapolda Sumsel, Jumat (6/1) siang. “Berita itu tidak benar. Jadi tidak ada terduga pelaku yang ditembak personel Polres Empat Lawang, dan dibuang ke jurang,” kata Supriadi.

Supriadi menjelaskan, Sabtu (31/12), sekitar pukul 21.00 WIB, sebanyak 20 personel dari tim gabungan Satresnarkoba dan Satintelkam Polres Empat Lawang, berangkat menuju Desa Batu Jungul.  Tiba  sekitar pukul 03.00 WIB, setelah perjalanan 6 jam dari polres. Tim yang terdiri dari 12 personel Satresnarkoba dan 8 personel Satintelkam, menemukan sebuah pondok.

Terlihat seseorang ke luar pondok berbentuk panggung itu, lalu masuk ke dalam pondok. “Kondisinya gelap.  Terduga pemilik ladang ganja itu masuk, lalu keluar pondok sudah memegang kecepek laras panjang,” sebutnya. Karena perlawanan terduga pelaku dianggap membahayakan keselamatan anggota di lapangan, tim melakukan tindakan tegas dan terukur.

Terduga pelaku ditembak, mengenai bagian pinggang kanannya. ”Tapi lukanya tidak parah, tidak terjadi pendarahan. Tangannya diborgol kabel ties, diamankan di pondok sembari menunggu matahari terbit. Dari pondok itu didapati tiga kecepek,” terangnya.

Dari keterangan terduga pelaku bernama Rizky itu, sekitar pukul 10.00 WIB, tim bergerak menuju areal ladang ganja yang berjarak sekitar 250 meter dari pondok. Anggota mencabuti batang ganja dengan ketinggian 1,5-2 meter, di lahan sekitar 1 hektare. “Ada sekitar 500 batang, dicabuti dan dibakar. Tim mengajak warga di sekitar lokasi,” katanya.

Terduga pelaku Rizky tetap di pondok, dalam penjagaan 5 personel polisi dan 2 Sat Pol-PP desa. Namun Rizky berhasil kabur, setelah melompat dari jendela belakang. Meski kondisinya terluka tembak, tangan masih diborgol kabel ties. Diketahui dan diteriaki Sat Pol-PP desa, Ramlan. “Anggota langsung melakukan pengejaran, tapi pelaku menghilang karena dia sudah tahu medan,” sebut Supriadi.

Untuk mencari yang bersangkutan, Polda Sumsel mengerahkan personel dari Ditreskrimum, Ditresnarkoba, anjing pelacak K-9 Ditsamapta, Satbrimob, membawa peralatan SAR. Terkait dugaan kelalaian anggota, atau proses penangkapan itu, audit investigasi sedang berjalan oleh tim dari Itwasda dan Bidpropam Polda Sumsel.

Informasi yang didapatkan tim pada 3 Januari, dari saksi Rz dan Rn, bahwa Rizki pada 2 Januari sempat menemui temannya, Z.  Minta bukakan borgolnya dan meminta makan. Itu menandakan bahwa Rizky masih hidup, kabur lagi dan bersembunyi. Tim juga sudah mengimbau kepada orang tuanya, agar menyerahkan Rizky dan akan dijamin keselamatannya serta hak-haknya. (kms/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan