Keistimewaan Surat Al-Fatihah: Pembuka Al-Qur'an dan Esensi Ajaran Islam
Surat Al-Fatihah, induk dari Al-Qur'an, mengandung makna mendalam yang menjadi inti ajaran Islam dan fondasi ibadah sehari-hari. Foto: muslim--
SUMATERAEKSPRES.ID - Surat Al-Fatihah, yang merupakan surat pertama dalam Al-Qur'an, memiliki posisi yang sangat istimewa dalam ajaran Islam.
Dikenal pula sebagai "Pembuka" atau "Ummul Kitab" (Induk Al-Qur'an), surat ini memegang peranan sentral dalam praktik ibadah dan penghayatan ajaran Islam.
Artikel ini akan membahas sejarah, makna, dan keistimewaan Surat Al-Fatihah.
Sejarah dan Waktu Turun
Surat Al-Fatihah termasuk dalam kategori surat makkiyyah, yaitu surat-surat yang diturunkan di Mekkah sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Surat ini diyakini diturunkan pada masa awal dakwah Nabi, dan menjadi bagian integral dari wahyu Al-Qur'an yang mengajarkan esensi keimanan dan doa.
BACA JUGA:Tips Pendakian Gunung di Musim Kemarau: Perlindungan Diri dan Persiapan Optimal
BACA JUGA:10 Kesalahan Fatal Pendaki Pemula: Nomor 6 Bisa Berbahaya!
Makna dan Fungsi Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat dan berfungsi sebagai doa dan permohonan kepada Allah. Dalam konteks ibadah, surat ini dibaca dalam setiap rakaat shalat, menjadikannya bagian penting dari ritual ibadah sehari-hari umat Islam.
Pujian kepada Allah sebagai Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, serta permohonan untuk petunjuk jalan yang lurus, tercermin dalam teks surat ini.
Surat ini merangkum esensi ajaran Al-Qur'an dengan cara yang sangat singkat namun padat.
Struktur dan Isi
Surat Al-Fatihah diawali dengan pujian kepada Allah, "Bismillahir Rahmanir Rahim" (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Kemudian, surat ini melanjutkan dengan pujian kepada Allah sebagai Penguasa hari pembalasan dan permohonan untuk ditunjukkan jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang diberi nikmat dan bukan jalan orang-orang yang dimurkai atau tersesat.