Koleksi Gelang Nyentrik di Tangan, Ada Ceritanya Menurut Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Pol Hadi Wiyono

DIRINTELKAM POLDA SUMSEL : Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Pol Hadi Wiyono dan istri, bersama Kombes Pol Iskandar F Sutisna dan istri, dalam acara pisah sambut, Jumat malam (2/8). -FOTO: ANDRIJEDOR/SUMEKS-

Hadi memberitahukan bahwa dari Kota Ternate ke Pulau Sula itu, 14 jam perjalanan kapal laut. Itu pun kalau ombak tidak besar. “Kalau ombak, bisa 4 hari. Singgah-singgah dulu di tempat lain,” jelasnya. 

Namanya juga Sula. Semua Urusan Lewat Air. Kata Hadi yang kerap berbicara dengan kata-kata singkatan. ”Tapi kita nikmati. Di sana, kalau hiburan kita adakan sendiri. Menyelam, sudah jadi tugas pokok. Kalau polisi, jadi hobi saja,” candanya.

Hadi kemudian menegaskan, intel itu bukan hanya memberi masukan. Tapi harus juga memikirkan bagaimana caranya, apa aksinya.  “Harus ada sesuatu yang bisa dipikirkan. Jadi jangan melaporkan kepada pimpinan, baru berupa fakta-fakta. Tapi belum membuat rekomendasi atau saran,” ujarnya.

Hadi pun mengingatkan anggotanya, bahwa Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK ini betul-betul sangat menguasai segala hal. ”Kita memberitahukan informasi pun, bukan sekadar ABS, Asal Bapak Senang,” tegasnya.

BACA JUGA:Kapolda Konsolidasi Internal, Langsung Bongkar Illegal Drilling-Illegal Refinery, SK Satgas Diteken Gubernur

BACA JUGA:Old Soldiers Never Die, Just Fade Away. Berikut Pesan Kapolda Sumsel di HUT Ke-25 PP Polri

Sebab, Hadi memerhatikan rekan satu letting-nya di Akpol 1993 itu, ada tanya, ada jawab. Ketika memberikan informasi kepada Kapolda Sumsel, Kapolda pun langsung menjawab.

“Artinya apa, sebelum kita memberikan laporan, kita harus hapal dulu. Dicek satu per satu. Makanya baru beberapa hari (bertugas sebagai Dirintelkam Polda Sumsel), sudah banyak saya koreksi (laporan anak buahnya),” terangnya.

Kebetulan, Hadi sendiri dari dulu hobi membaca. “Walaupun saya tahu juga, banyak anggota yang ‘homo’. ’Homo’ itu Hobi Monitor aja, tidak dibaca secara detail. Hanya skip-skip, itu namanya ‘homo,” jelasnya.

Hadi pun mengakhiri perkenalannya, dengan pantun. “Pohon pepaya terlihat kurus,” kata Hadi, sambil membuka ponselnya. “Cakep,” jawab tamu undangan, sambil menunggu kelanjutan pantunnya.

Sempat hening sejenak. “Ada yang tahu, pantunnya hilang,” kata Hadi sambil membuka-buka isi ponselnya. Tak pelak anggotanya dan tamu undangan pun tertawa.

Hadi tersenyum ketika akhirnya bertemu contekan pantunnya. Dia melanjutkan membaca pantunnya. “Buahnya matang kulitnya mulus. Bekerja keras adalah harus, diiringi doa yang tulus,” ucapnya menuntaskan pantunnya.

Selain humoris dan pintar berpantun, Kombes Pol Hadi Wiyono dan istri, Ny Joice Hadi Wiyono ternyata juga hobi menyanyi. Menjadi rekan duet yang baik, bahkan sampai menyanyikan 4-5 buah lagu dalam acara pisah sambut tersebut.

Singkatan-singkatan lainnya ala Hadi Wiyono yang keluar dalam acara pisah sambut Jumat malam itu, seperti Ceni : cegah dini, Deni : deteksi dini, Desi : deteksi aksi, Peni : peringatan dini, Siti: sekali intel tetap intel, serta singkatan lainnya.

Salah seorang anggota Ditintelkam Polda Sumsel, mengaku mereka harus cepat berpikir menerjemahkan singkatan dari pimpinan barunya itu. “Ada kemarin, Pak Dir menanyakan ‘poster’ kepada salah seorang anggota. ‘Poster’, katanya,” ungkap sumber koran ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan