Koleksi Gelang Nyentrik di Tangan, Ada Ceritanya Menurut Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Pol Hadi Wiyono
DIRINTELKAM POLDA SUMSEL : Dirintelkam Polda Sumsel Kombes Pol Hadi Wiyono dan istri, bersama Kombes Pol Iskandar F Sutisna dan istri, dalam acara pisah sambut, Jumat malam (2/8). -FOTO: ANDRIJEDOR/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Hadi Wiyono SIK, mengatakan sebelumnya dia banyak dan lama bertugas di utara. Yakni Polda Maluku Utara dan Polda Sumatera Utara. Lalu pindah ke selatan, Polda Sumatera Selatan. Perpindahan ini diibaratkannya kutub magnet.
“Kutub magnet itu ’kan, utara dan selatan. Jadi setelah tugas di utara, tugas ke selatan,” ucapnya, dalam acara pisah sambut Dirintelkam Polda Sumsel dari Kombes Pol Iskandar F Sutisna SIK MSi, kepada Kombes Pol Hadi Wiyono SIK, Jumat malam (2/8).
Dari perkenalannya mengenai riwayat tugasnya, tergambar Kombes Pol Hadi Wiyono merupakan sosok intelijen sejati. Kemudian berpengalaman bertugas di daerah konflik, seperti di Papua dan lainnya.
Diuraikan Hadi, di antaranya dia pernah menjabat Intelkam Polres Gorontalo (saat masih bergabung Sulawesi Utara), Kasat Intel di Polres Minahasa.
BACA JUGA:Dirintelkam Polda Sumsel Ungkap Banyak Anggota yang ’Homo’, Asal Bapak Senang
BACA JUGA:170 Personel Polri Dikirim ke Daerah Rawan Karhutla: Kapolda Sumsel Berikan Pesan Penting Ini!
“Di Minahasa, ketemulah (istri). Kata pepatah, di mana bumi dipijak, di situlah istri dijinjing,” guraunya. Tamu undangan yang hadir pun tertawa. “Dijunjung,” ralatnya.
Rekan satu letting Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo di Akpol 1993 itu, juga mengatakan cukup lama bertugas di Polda Maluku Utara.
Lamanya dia bertugas di Maluku Utara, bisa dilihat dari banyak gelang yang melingkar di kedua pergelangan tangannya. “Makanya jangan heran, gelang ini artinya 1 tahun 1,” ungkapnya.
Kalau ditanya pimpinan, banyak sekali gelangnya 1 tahun 1. ”Siap Ndan (Kapolda), 1 tahun 1. Itu artinya apa, macam tidak ada orang lain, ‘kan gitu. Itu pesan-pesannya,” bebernya.
Kemudian, Hadi juga pernah menjabat Kapolres Halmahera Barat. Kemudian ada perkelahian antarkampung (tarkam) di Kabupaten Kepulauan Sula. “Saat itu ditanya Kapolda, siapa orang intel? Tidak ada yang ngaku. Saya lagi berangkat ke sana,” kenangnya.
Jadi, sambung Hadi, dari bertugas di kota, kembali lagi ke kabupaten. “Janji Kapolda, selesaikan 3 bulan. Karena sudah tuntas, bersih tidak ada lagi tarkam, dipertahankan sampai 2 tahun (jadi Kapolres Sula),” selorohnya.