Pasien Mengeluh Sulit Dapat Rujukan

Reporter: Agustina |

Editor: Dede Sumeks |

Jumat , 02 Aug 2024 - 21:07

Pelayanan rujukan di Puskesmas Sukarami jadi perbincangan warganet, Dinkes Palembang tegaskan semua sudah sesuai SOP. Foto: ig--

Penjelasan dari perawat IGD RS Myria bahwa Os datang bukan datang dalam keadaan darurat, jadi diarahkan berobat ke poli THT.

Karena pasien mau menggunakan BPJS Kesehatan, maka disarankan ke faskes tingkat 1.

Bapak Os masih meminta tolong dibuatkan surat rujukan, dokter poli anak PKM Sukarami tetap meminta Bapak Os membawa Os agar dapat diperiksa sebagai dasar rujukan, kemudian bapak Os pulang.

Sekira pukul 12.08 ibu Os membawa Os ke ruang poli anak Puskesmas Sukarami, petugas mengarahkan untuk mendaftar berobat karena keluarga Os belum mendaftar.

Setelah mendaftar ibu Os beserta Os ke ruang poli anak. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, didapatkan Os dalam keadaan sehat dan kooperatif dengan keluhan sakit menelan dan ada riwayat makan ikan sebelum sakit tenggorokan 5 hari lalu.

Atas permintaan ibu pasien, akhirnya tanpa indikasi medis rujukan poli anak PKM Sukarami memberikan pengantar untuk dibuat rujukan ke poli THT RS Myria tanggal 2 Agustus 2024. Dengan dasar agar bisa dilakukan observasi pasien sudah diberikan obat oleh RS Myria 1 hari sebelumnya.

Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr Yuliarni MKes menambahkan sesuai peraturan kalau sakit, orangnya harus dibawa ke faskes untuk diperiksa.

"Pasien dirujuk atau tidak, tergantung hasil pemeriksaan dokter. Kondisi sakit itu bisa berubah dari hari ke hari, bahkan jam," sampainya. Dikatakan, pihak puskesmas sudah menjalankan sesuai prosedur.

Humas BPJS Kesehatan Palembang, Hendra mengatakan tidak ada kuota untuk rujukan per-hari di setiap faskes tingkat satu.

"Sepanjang memang diperlukan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan memang harus dirujuk, " katanya.

Tapi rujukan itu pertimbangan dokter atas kebutuhan medis pasien. "Jadi bukan pasiennya yang minta dirujuk, " tukasnya. (tin/fad)

pasien mengeluh sulit dapat rujukan                            palembang, sumateraekspres.id – viral lagi di media sosial soal keluhan layanan pemerintah. kali ini menyasar pelayanan kesehatan di puskesmas sukarami.
dalam posting-an salah satu akun instagram menyebutkan curhat warganet atas pelayanan di faskes tingkat satu tersebut. diketahui pada 1 agustus 2024, anak bungsunya berusia 3,5 tahun mengalami sakit di bagian tenggorokan 4 hari terakhir. 
baca juga:viral aduan warga palembang soal layanan rujukan puskesmas sukarami, dinkes pastikan sesuai sop!
baca juga:inovasi boombie si jaim si pengingat jadwal imunisasi puskesmas boom baru kota palembang
lantaran tak sembuh-sembuh, orang tuanya memutuskan membawanya ke igd rs myria.
setelah dicek dokter igd, dokter tak bisa memutuskan anaknya sakit, karena dilihat dari dalam mulut baik-baik saja.
sehingga dokter tersebut memintanya ke faskes menggunakan bpjs kesehatan agar meminta surat rujukan untuk berobat ke dokter tht. 
keesokan harinya, orang tua anak itu ke puskesmas dimana faskesnya terdaftar tanpa membawa anaknya yang sakit.
dokter puskesmas sukarami mengaku tidak bisa memberikan surat rujukan jika anak yang sakit tidak dibawa atau pihaknya meminta surat lampiran rs myria. 
orang tua tersebut lalu mendatangi kembali rs myria, tapi rs ini mengaku tidak pernah memberikan surat lampiran ke puskesmas untuk rujukan.
 dokter rs myria memberikan solusi agar memberikan kontak igd rs myria ke dokter puskesmas agar bisa dibantu berbicara dengan dokter puskesmas. 
ia pun kembali ke puskesmas dan menghubungi dokter igd rs myria tersebut. ternyata tetap tidak diberikan rujukan karena dokter puskesmas tetap meminta anak saya datang.
ia pulang lagi membawa anaknya ke puskesmas agar surat rujukan itu bisa diambil. betapa terkejutnya saat membawa anaknya ke puskesmas, surat rujukannya justru sudah habis hari itu, disuruh kembali besok. 
lebih terkejut lagi setelah dokter puskesmasnya bilang, "nggak apa apa, adeknya bisalah tahan sampai besok, 5 hari kemaren juga bisa ditahan," katanya.
plt kepala puskesmas sukarami, erikson siregar skm memberikan klarifisikasi.  pada 1 agustus 2024 pukul 08.00 wib, orang tua pasien datang ke poli anak puskesmas sukarami menanyakan surat rujukan. 
“petugas poli anak bertanya anaknya dibawa atau tidak. bapak os mengatakan anaknya tidak dibawa. lalu bapak os disuruh petugas poli anak duduk untuk berkonsultasi dengan dokter.
bapak os menceritakan anaknya sakit tenggorokan sudah 5 hari, sebelumnya os sudah dibawa ke igd rs myria tanggal 31 juli 2024,” katanya. 
di igd dokter jaga sudah melakukan pemeriksaan dan menurut dokter jaga tidak ada radang, tidak ditemukan kelainan.
menurut pengakuan bapak os,  dokter jaga igd rs menyarankan os dibawa ke poli tht untuk pemeriksaan lebih lanjut menggunakan alat, dan dokter jaga igd rs myria meminta bapak os lampiran dari puskesmas tempat bpjs terdaftar. 
bapak os meminta rujukan dari poli anak puskesmas sukarami untuk ke poli tht rs myria.
dokter poli anak meminta bapak os membawa os untuk diperiksa sebagai dasar diagnosa rujukan, tetapi ia tetap bersikeras meminta rujukan tanpa membawa os.
alasannya karena os sakit, masih berusia 3,5 tahun, dan jarak rumah jauh di sukabangun. 
lalu, dokter menanyakan adakah pemeriksaan dari dokter jaga igd rs myria, tapi bapak os tidak menunjukkan hasil pemeriksaan tersebut.
bapak os masih meminta tolong dibuatkan rujukan, karena dokter tidak memiliki dasar diagnosa rujukan, dokter memberikan 2 pilihan membawa os ke poli anak puskesmas sukarami untuk diperiksa, atau meminta hasil pemeriksaan dari dokter jaga igd rs myria. lalu bapak os keluar dari poli anak. 
sekira pukul 09.35, bapak os datang lagi ke poli anak membawa nomor kontak igd rs myria.
bapak os menjelaskan rs myria tidak mengeluarkan surat keterangan hasil pemeriksaan os, bapak os diberi nomor kontak igd rs myria agar dokter di puskesmas sukarami bisa menghubungi igd rs myria untuk mengkonfirmasi kunjungan os. 
dokter poli anak puskesmas sukarami mengontak igd rs myria lalu terjadi komunikasi dengan me-loudspeaker  hp tentang percakapan tersebut.
perawat igd rs myria mengatakan dokter jaga yang memeriksa os sedang tidak dinas. 
dokter poli anak pkm sukarami bertanya tentang lampiran yang dimaksud bapak os.
penjelasan dari perawat igd rs myria bahwa os datang bukan datang dalam keadaan darurat, jadi diarahkan berobat ke poli tht.
karena pasien mau menggunakan bpjs kesehatan, maka disarankan ke faskes tingkat 1.
bapak os masih meminta tolong dibuatkan surat rujukan, dokter poli anak pkm sukarami tetap meminta bapak os membawa os agar dapat diperiksa sebagai dasar rujukan, kemudian bapak os pulang.
sekira pukul 12.08 ibu os membawa os ke ruang poli anak puskesmas sukarami, petugas mengarahkan untuk mendaftar berobat karena keluarga os belum mendaftar. 
setelah mendaftar ibu os beserta os ke ruang poli anak. setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, didapatkan os dalam keadaan sehat dan kooperatif dengan keluhan sakit menelan dan ada riwayat makan ikan sebelum sakit tenggorokan 5 hari lalu.
atas permintaan ibu pasien, akhirnya tanpa indikasi medis rujukan poli anak pkm sukarami memberikan pengantar untuk dibuat rujukan ke poli tht rs myria tanggal 2 agustus 2024. dengan dasar agar bisa dilakukan observasi pasien sudah diberikan obat oleh rs myria 1 hari sebelumnya.
kepala bidang layanan kesehatan dinas kesehatan kota palembang, dr yuliarni mkes menambahkan sesuai peraturan kalau sakit, orangnya harus dibawa ke faskes untuk diperiksa.
 "pasien dirujuk atau tidak, tergantung hasil pemeriksaan dokter. kondisi sakit itu bisa berubah dari hari ke hari, bahkan jam," sampainya. dikatakan, pihak puskesmas sudah menjalankan sesuai prosedur. 
baca juga:inovasi naik sepeda puskesmas 7 ulu memberikan akses kesehatan yang mudah bagi pasien hipertensi dan diabetes
baca juga:inovasi pojokan asik hadir di puskesmas sekip untuk mempermudah pelayanan
humas bpjs kesehatan palembang, hendra mengatakan tidak ada kuota untuk rujukan per-hari di setiap faskes tingkat satu.
"sepanjang memang diperlukan dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan memang harus dirujuk, " katanya.
tapi rujukan itu pertimbangan dokter atas kebutuhan medis pasien. "jadi bukan pasiennya yang minta dirujuk, " tukasnya. (tin/fad)