Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Pemulihan dan Optimisme Kembali Menguat

Reporter: Dody Suryawan |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 01 Aug 2024 - 13:56

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mempublikasikan Indeks Bisnis UMKM Triwulan II 2024 pada Kamis (01/08)--

Hingga akhir Triwulan II 2024, BRI masih memegang posisi sebagai penyalur kredit terbesar untuk segmen UMKM di Indonesia.

Direktur Utama BRI, Sunarso, melaporkan bahwa hingga Juni 2024, total penyaluran kredit kepada segmen UMKM mencapai Rp1.095,64 triliun, yang merupakan 81,69% dari total penyaluran kredit BRI. Sunarso menegaskan, “Komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional terlihat dari terus mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya melalui penyaluran kredit berkualitas kepada UMKM.”

Rincian penyaluran kredit menunjukkan bahwa dari Rp1.095,64 triliun tersebut, segmen mikro memperoleh Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun, dan segmen menengah Rp41,5 triliun.

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI, yang mencakup lebih dari 7.000 responden dari berbagai sektor dan provinsi di Indonesia, dilaksanakan dari 24 Juni hingga 9 Juli 2024.

Metode survei yang digunakan adalah stratified systematic random sampling untuk memastikan representativitas.

Data survei ini digunakan untuk menyusun berbagai indeks, termasuk Indeks Bisnis UMKM (IB), Indeks Sentimen Bisnis (ISB), dan Indeks Kepercayaan Pelaku (IKP), serta untuk keperluan monitoring dan sistem peringatan dini terkait keberlangsungan usaha UMKM.

indeks bisnis umkm bri triwulan ii 2024: pemulihan dan optimisme kembali menguat                            jakarta, sumateraekspres.id – pt. bank rakyat indonesia (persero) tbk mengumumkan hasil indeks bisnis umkm untuk triwulan ii 2024 pada kamis (1/8).
laporan ini menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam ekspansi bisnis umkm, dengan indeks bisnis umkm mencatat angka 109,9, naik dari 102,9 pada kuartal sebelumnya.
direktur bisnis mikro bri, supari, mengungkapkan bahwa perbaikan ini didorong oleh empat faktor utama. “pertama, momentum hari besar keagamaan nasional (hbkn) meningkatkan permintaan barang dan jasa, diperkuat oleh tunjangan hari raya (thr) yang memperbaiki daya beli.
kedua, meredanya fenomena el-nino, hasil panen raya, serta perbaikan harga komoditas perkebunan, yang berdampak positif pada sektor pertanian dan sektor-sektor lain yang terkait.
ketiga, sektor konstruksi mengalami peningkatan berkat pelaksanaan proyek pemerintah dan cuaca yang mendukung. keempat, liburan hbkn dan liburan sekolah berkontribusi pada pertumbuhan sektor pariwisata dan industri terkait,” jelas supari.
baca juga:strategi bri menjaga npl umkm di bawah industri perbankan nasional
baca juga:bri kembali dipercaya ksei sebagai bank pembayaran dan administrator rdn
supari juga mencatat bahwa kondisi likuiditas dan rentabilitas umkm pada triwulan ini menunjukkan perbaikan sejalan dengan perkembangan bisnis yang positif.
meskipun demikian, beberapa pelaku umkm masih menghadapi tantangan seperti daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih, kenaikan harga barang input, dan persaingan yang semakin ketat.
ekspansi bisnis umkm diperkirakan akan mengalami normalisasi setelah periode hbkn dan panen raya, dengan indeks ekspektasi bisnis turun menjadi 126,4 dari 129,9 pada kuartal sebelumnya. meski demikian, indeks ekspektasi tetap berada di atas 100, menandakan bahwa prospek bisnis umkm masih optimis.
seiring dengan pemulihan usaha, sentimen pelaku umkm juga mengalami peningkatan, terutama pada penilaian terhadap kondisi saat ini (indeks situasi sekarang).
baca juga:upaya penyelamatan lahan kritis dari abrasi, bri salurkan ribuan bibit mangrove
baca juga:bri topang ekonomi nasional dengan portofolio kredit umkm terbesar di indonesia
optimisme terhadap kondisi ekonomi secara umum, sektor usaha, dan bisnis tetap tinggi dalam tiga bulan ke depan. kepercayaan terhadap kemampuan pemerintah untuk menciptakan rasa aman juga tetap kuat, dengan indeks kepercayaan pelaku (ikp) berada di angka 130,5.
hingga akhir triwulan ii 2024, bri masih memegang posisi sebagai penyalur kredit terbesar untuk segmen umkm di indonesia.
direktur utama bri, sunarso, melaporkan bahwa hingga juni 2024, total penyaluran kredit kepada segmen umkm mencapai rp1.095,64 triliun, yang merupakan 81,69% dari total penyaluran kredit bri. sunarso menegaskan, “komitmen bri dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional terlihat dari terus mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya melalui penyaluran kredit berkualitas kepada umkm.”
rincian penyaluran kredit menunjukkan bahwa dari rp1.095,64 triliun tersebut, segmen mikro memperoleh rp623 triliun, segmen kecil rp232,3 triliun, segmen konsumer rp198,8 triliun, dan segmen menengah rp41,5 triliun.
survei kegiatan usaha dan sentimen bisnis umkm bri, yang mencakup lebih dari 7.000 responden dari berbagai sektor dan provinsi di indonesia, dilaksanakan dari 24 juni hingga 9 juli 2024.
baca juga:bri raih laba rp29,90 triliun dengan pertumbuhan selektif dan prudent
baca juga:peringati hari anak nasional, bri ajak anak sd belajar hidroponik 
metode survei yang digunakan adalah stratified systematic random sampling untuk memastikan representativitas.
data survei ini digunakan untuk menyusun berbagai indeks, termasuk indeks bisnis umkm (ib), indeks sentimen bisnis (isb), dan indeks kepercayaan pelaku (ikp), serta untuk keperluan monitoring dan sistem peringatan dini terkait keberlangsungan usaha umkm.