Roti Kering Mr Jo Kian Berkembang, Berkat KUR Bank Sumsel Babel
BINAAN BSB : Suhardi, owner Roti Kering Mr Jo menunjukan produk kue kering yang ia produksi sendiri dan ia pasarkan. -Foto : BSB FOR SUMEKS-
PANGKAL PINANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Usaha roti kering miliki Mr Jo makin berkembang. Semua ini tak lepas dari fasilitas kredit usaha mikro (KUR) dari Bank Sumsel Babel yang mendukung usahanya tersebut.
Suhardi, owner Roti Kering Mr Jo menceritakan usaha ini mulai dirintis orang tuanya sejak tahun 1984, dan saat ini Suhardi generasi kedua yang meneruskan usaha yang beralamat di Air Itam Kota Pangkalpinang ini. Pada saat itu modalnya terbatas, jadi produksinya tidak begitu banyak.
Walau tidak banyak, Suhardi tetap lebih mementingkan kualitas roti kering yang diproduksinya. "Jadi tahun 2023 kemarin saya dikasih tahu teman bahwa ada program pinjaman KUR dari Bank Sumsel Babel (BSB). Setelah itu saya coba mengajukan, akhirnya setelah diproses saya dapat tambahan modal sebesar Rp300 juta dari BSB," ujar Suhardi.
Menurut dia, setelah dapat modal KUR, Suhardi langsung menambah mesin produksi, dan beberapa pegawai lokal untuk membantu mengembangkan usaha roti keringnya.
"Produk Roti Kering Mr Jo hampir setiap tahun selalu ada di Pekan Raya Jakarta (PRJ), dan pernah satu kali waktu itu ada teman membawanya dipamerkan di Belanda," ungkapnya.
BACA JUGA:Songket Elita Jangkau Pasar Mancanegara, Berkat KUR Bank Sumsel Babel
BACA JUGA:Melalui KUR, Bank Sumsel Babel Dorong Ekosistem UMKM Songket Naik Kelas
Biar selalu eksis, kata Suhardi , dirinya tak henti berinovasi membuat sagon Mr Jo dari parutan kelapa kering dan tepung terigu. Selain itu, ia memasarkan produknya melalui online. "Bank Sumsel Babel selalu melakukan pendampingan pemasaran produk kami melalui platform media sosial seperti Tokopedia, Shopee dan sejumlah marketplace lainnya," ucap Suhardi.
Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin mengatakan KUR UMKM merupakan bagian dari upaya Bank Sumsel Babel mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Jadi pelaku UMKM tak hanya diberikan modal, juga pelatihan dan pendampingan untuk bisa berkembang dan memasarkan produknya," jelas Achmad Syamsudin.
Tujuannya agar para pelaku UMKM lokal khususnya di wilayah Sumsel dan Babel dapat “naik kelas” sehingga turut berperan memajukan perekonomian, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat. “Kami berharap KUR yang disalurkan memberikan dampak positif signifikan dan menjadi contoh bagi UMKM lainnya untuk terus berkembang,” pungkasnya.