https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pembiayaan BTN Tembus Rp352,06 Triliun

ANTRIAN : Nasabah Bank BTN Palembang antri menunggu giliran transaksi kas di hall banking. Sepanjang semester I 2024, BTN salurkan pembiayaan capai Rp352 triilun. -foto: kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi kontribusi terbesar kinerja intermediasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Khususnya ditopang KPR subsidi yang masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

BTN mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp352,06 triliun sepanjang semester I 2024. Tumbuh 14,4 persen secara tahunan. Penyaluran ke sektor perumahan masih mendominasi total kredit mencapai Rp299,24 triliun.

KPR subsidi masih menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp171,01 triliun. Tumbuh sebanyak 12,4 persen yoy. Begitu pula KPR non-subsidi meningkat 12 persen menjadi Rp101,76 triliun.

“Di tengah kondisi ekonomi global yang sangat menantang, BTN dapat penyaluran kredit dan pembiayaan BTN berhasil tumbuh signifikan. Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu.

BACA JUGA:BTN Usul Subsidi KPR 10 Tahun

BACA JUGA:Loker BUMN: Perum DAMRI dan Bank BTN Buka Rekrutmen Karyawan, Terima Lulusan SMA, SMK, dan S1

Tecermin dari rasio NPL gross di level 3,1 persen. Hingga akhir tahun ini, BTN menargetkan mampu menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen. Likuiditas BTN masih ample tecermin dari DPK sebanyak Rp365,4 triliun atau naik 16,6 persen yoy. Perolehan dana murah alias CASA mencapai Rp189,21 triliun naik 11,16 persen yoy. Alhasil, bank spesialis perumahan itu mampu membukukan laba bersih senilai Rp1,502 triliun.

Di sisi lain, laba bersih Unit Usaha Syariah BTN (BTN Syariah) juga melonjak 31,7 persen yoy menjadi Rp370 miliar. Pembiayaan syariah meningkat 22 persen yoy menjadi Rp41 triliun. ”Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 20 persen yoy menjadi Rp56 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp46 triliun,” beber Nixon.

Sementara itu, analisis uang beredar Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan kredit konsumsi Juni masih didorong KPR yang juga naik double digit. Yakni sebesar 13,1 persen yoy senilai menjadi Rp750,4 triliun. Peningkatan itu turut mendongkrak kredit sektor properti tumbuh 8,8 persen yoy. Dengan nilai yang disalurkan mencapai Rp1.380,5 triliun.

”Untuk kredit real estate juga tumbuh 11,8 persen yoy dengan nilai Rp228,9 triliun. Lebih tinggi dari bulan sebelumnya dengan kenaikan 10,1 persen yoy senilai Rp223,2 triliun,” beber Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan