Potensi Karhutla Sungai Rambutan jika Beberapa Hari Tidak Turun Hujan, Polda Ingatkan Korporasi

TUTUP PELATIHAN: Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain, menutup pelatihan penanggulangan karhutla provinsi sumsel tahun 2024, kemarin. FOTO: BUDIMAN/SUMEKS--

Turut pula dipetakan potensi wilayah yang masih terdapat lahan gambut, sebagai pemicu utama terjadinya karhutla di Sumsel. Diantaranya ada di wilayah Kabupaten OKI, Ogan Ilir, Banyuasin dan sebagian PALI.

"Sampai saat ini upaya penegakan hukum terhadap pelaku Karhutla juga kami terus lakukan. Selain mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran," tambah lulusan Akpol 1994 itu.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi  Sumsel H Edward Candra MSi, mengharapkan dukungan dan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat agar bencana karhutla jangan sampai terjadi lagi di wilayah Sumsel.

Diketahui, peserta pelatihan ini terdiri dari 200 personel Polri, dan 50 personel TNI. Mereka dilatih oleh ahlinya melakukan pemadaman karhutla, yakni Manggala Agni. Diberi bekal pelatihan teori dan praktik, sebelum terjun ke lapangan jika terjadi karhutla.

Pelatihan telah secara resmi dibuka Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi, di aula Griya Agung, Kamis (25/7). Selanjutnya selama 3 hari, sebanyak 250 personel Polri-TNI melakukan pelatikan di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, bahkan sempat mengunjungi pelatihan tersebut, Jumat (26/7). ”Faktor-faktor timbulnya api, kita harus memisahkan api, oksigen, dengan bahan yang sudah terbakar,” katanya.

Nanti peserta juga akan belajar bagaimana cara menggunakan peralatan. “Peralatannya bagus semua, kalau tidak tahu cara menggunakannya nanti rusak,” ujarnya mengingatkan. 

Kepada instruktur dari Manggala Agni, Kapolda minta semua peralatan yang ada dioperasionalkan. Para peserta pelatihan agar dikenalkan spesifikasi, karakter semua jenis alat.

“Sehingga ketika kalian (peserta pelatihan,red) ke lapangan, kalian tidak hanya menguasai satu jenis alat. Tapi menguasai berbagai jenis pompa,” pesannya.

Pelatihan oleh instruktur dari Manggala Agni ini, diketahui menindaklanjuti rapat Kapolda Sumsel bersama Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Krisnanto, pada Jumat lalu (19/7), di Mapolda Sumsel.

Sesuai Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla, disebutkan secara jelas tugas dan peran kepolisian, membantu BNPB.

Mengerahkan kekuatan untuk pemadaman karhutla, bersama TNI dan instansi lain, secara terpadu dengan pemerintah daerah.

Kapolda tidak ingin pengalaman penanggulangan karhutla seperti tahun-tahun sebelumnya. Personelnya kesulitan bertindak di lapangan, karena tidak memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai.

Karena itu selain bekal ilmu dan pengetahuan, anggotanya juga dilengkapi peralatan dan perlengkapan dalam penanggulangan karhutla.

“Untuk peralatan, sudah kami lengkapi ada alat pelindung diri. Kemudian juga ada peralatan pompa,” tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan