Pacu Pendidikan Anak, Swadaya Perbaiki Tanggul, Desa Karya Mukti, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba
PEMBANGUNAN: Pemerintah Desa Karya Mukti, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) getol melakukan pembangunan untuk kesejahteraan warganya. Pemdes dan warga pun bergotong royong secara swadaya membenahi pintu air irigasi. -FOTO: IST-
LALAN, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Desa Karya Mukti, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sangat memperhatikan pendidikan bagi anak-anak.
Tak heran jika desa yang banyak dihuni penduduk beragama Islam dan Hindu ini pun membangun lembaga pendidikan untuk anak-anak muslim dan Hindu.
“Dari dana desa, kami melakukan pembangunan pasraman (lembaga pendidikan agama Hindu, red) untuk anak-anak agama Hindu belajar,” ujar Kepala Desa Karya Mukti, I Ketut Karta kepada koran ini, kemarin.
Menurutnya, tahun lalu pihaknya membangun TPA untuk anak-anak beragama Islam belajar. “Jadi kami penuhi semua bagi masyarakat beragama di Desa Karya Mukti. Selama ini kan pasraman belum ada, makanya tahun ini kami bangunkan,” tegasnya. Kalau TPA sudah ada 2 di dusun 1 dan 3, sementara pasraman berlokasi di dusun 2 RT 4.
BACA JUGA:Aktif Posyandu, Perbanyak Sarana Untuk Olahraga
BACA JUGA:Tuntaskan Pembangunan Jalan Poros Desa
"Lembaga pendidikan sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk belajar. Kami berharap pengetahuan anak-anak, khususnya mengenai agama semakin baik,” bebernya.
Selain di bidang pendidikan, Pemerintah Desa Karya Mukti bergotong royong secara swadaya dengan masyarakat membenahi pintu air persawahan dan perkebunan, sebab yang ada saat ini sudah rusak.
"Ya supaya tidak banjir, terutama pas hujan. Kalau pintu airnya tidak buntu, airnya tidak naik dan menggenangi jalan,” bebernya.
Sebelumnya setiap hujan seringkali air banjir naik di P10 atau di dusun 4 RT 10-13. Dulu pada awal transmigrasi, dusun tersebut sempat dihuni 164 KK namun karena sering banjir banyak yang pindah.
BACA JUGA:Optimalkan Embung Desa Tirta Ria, Desa Karang Tirta, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba)
BACA JUGA:Genjot Infrastruktur Desa, Ternak Bebek dan Sapi
"Tapi sekarang agak mendingan. Yang bikin banjir bukan soal pintu air saja, tanggul (jalur air) yang ada kurang layak sehingga kami swadaya memperbaikinya, namun hanya dengan melakukan penggalian. Tanggul ini sebenarnya perlu revitalisasi total, makanya kami koordinasikan juga dengan PUPR dan Balai Besar, mudah-mudahan bisa dibangunkan kembali,” tuturnya.
Ia pun berharap Pemda bisa melihat langsung lokasi di lapangan, karena tanggul ini cukup mendesak dibangun baru. (fad/lia)