Rekayasa Lalin Tetap Satu Minggu, Walau Contraflow Gagal, Ganjil Genap Opsi Akhir
TITIK MACET BARU: Penyempitan jalan akibat simulasi contraflow di ruas Jl Kol H Barlian justru menimbulkan titik macet baru di jalan setelah Flyover Simpang Polda sampai Pasar Km 5. Kondisi membuat Dishub dan Satlantas perlu mengambil opsi rekayasa lalin-foto: kris/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Hari pertama pelaksanaan uji coba contraflow untuk memecah kemacetan di Jl Kol H Barlian, tepatnya dari depan RSUD Siti Fatimah sampai SD Muhammadiyah nyatanya belum terlalu memuaskan. Kendati sudah banyak petugas Dishub dan kepolisian disebar nyatanya kemacetan masih tak dapat dihindarkan lantaran tingginya intensitas kendaraan.
Rekayasa lalu lintas sistem contraflow justru menimbulkan titik macet baru. Pantauan Sumatera Ekspres sekitar pukul 06.00 WIB, mobil dari arah Km 7 bisa masuk ke satu jalur lawan arah menuju SD Muhammadiyah. Namun hal ini justru menimbulkan kepadatan kendaraan pada titik jalan setelah Flyover Simpang Polda menuju Pasar Km 5 lantaran adanya penyempitan jalan protokol akibat contraflow. Kemudian di depan putaran Punti Kayu dan SD Muhammadiyah.
Padahal pada jalur normal ini tidak sering terjadi. Kemacetan pun semakin panjang sampai Km 7 seiring bertambahnya intensitas kendaraan. Sementara pada ruas menuju SD Muhammadiyah juga tetap terjadi kemacetan panjang, bukannya justru kendaraan terurai. Pj Wali Kota Palembang, Dr Ucok A Damenta turut mengakui hasil rekayasa uji coba lalu lintas ini belum terlalu memuaskan.
Ia pun meninjau langsung dari ruas putaran contraflow depan RSUD Siti Fatimah sampai putaran Korem. “Harapan kita simulasi rekayasa lalin ini memecah kepadatan kendaraan, namun hasil evaluasi selama beberapa jam pelaksanaan sejak jam 6 pagi belum terlalu memuaskan,” tegasnya.
BACA JUGA:Uji Coba Contraflow Gagal, Kemacetan Semakin Parah di Palembang
Dia menilai salah satu penyebabnya masih banyak masyarakat belum tahu arah contraflow, sehingga yang masuk jalur contraflow masih sedikit. Di sisi lain jalur ini sudah mempersempit badan jalan sisi lainnya. Selain itu beban antara jumlah kendaraan dan lebar jalan tidak sebanding. “Namun contraflow ini baru alternatif belum menjadi hal yang baku,” ujarnya.
Pihaknya melihat pada beberapa titik ada barrier beton, pihaknya akan mencoba menutupnya di situ. “Bisa jadi besok (hari ini, red) kita tidak pakai contraflow lagi tapi sistem buka tutup," bebernya. Sebab hasil identifikasi Satlantas dan Dinas Perhubungan yang melihat langsung ada titik-titik yang perlu ditutup secara permanen, tetapi ini akan dilakukan pada jam-jam padat. Buka tutup salah satu titik depan Korem, tepat di putaran yang ada barier beton. "Jam padat pagi 06.00-09.00 WIB dan jam padat sore 15.30-18.00 WIB kita lakukan sistem untuk buka tutup ini," sebutnya.
Ia meminta partisipasi masyarakat khususnya orang tua siswa yang mengantarkan anak ke sekolah di SD Muhamadiyah tidak ngetem di badan jalan depan sekolah. "Harus drop out langsung. Kita juga akan bantu carikan alternatif dimana mobil/kendaraan ini dapat menunggu," cetusnya.
BACA JUGA:Uji Coba Contraflow Mulai Senin
Pihaknya akan melakukan simulasi bagaimana siswa yang diantar menuju ke kendaraan orang tua. Apakah nanti disiapkan sattle bus dan sebagainya. "InsyaAllah dalam satu minggu uji coba rekayasa lalin ini kita simulasi terus," bebernya. Untuk opsi ganjil-genap merupakan alternatif selanjutnya. "Kalau semua simulasi sudah stak (mentok) semuanya, mau tidak kau kita berlakukan ganjil-genap dengan penegasan dalam berlalu lintas dan sanksi yang disertakan," tegasnya.
Salah satu pengendara, Rio mengungkapkan pelaksanaan contraflow kemarin belum memberikan hasil signifikan dalam mengurai kemacetan. "Tambah macet ini. Asli, apalagi beton yang diputer balik di Pasar Palimo tidak dipindahkan, terus masuk contraflow di depan Korem, tambah macet," tukasnya.