https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Lahan Hambat Proyek Tol

Belum Bebas, Tuntutan Ganti Rugi di Atas Penetapan

PALEMBANG -  Beberapa pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di Provinsi Sumsel berjalan lambat. Hal itu karena proses pembangunan masih terkendala lahan yang belum dibebaskan. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Sumsel, Budiamin mengaku jika pihaknya masih menemukan pembangunan PSN yang terkendala dan itu penyebabnya kebanyakan lahan.

Menurutnya, setidaknya saat ini terdapat lima proyek jalan tol di wilayah Sumsel yang masih berlangsung pembangunannya di tahun 2023. Meliputi Tol Betung-Tempino-Jambi dengan panjang total 109,8 kilometer, Tol Muara Enim-Lahat-Lubuklinggau 114,5 kilometer, Tol Kayugung-Palembang-Betung 106,82 kilometer. Selanjutnya Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayuagung  sepanjang 189,4 kilometer, dan terakhir Tol Simpang Indralaya-Muara Enim dengan total panjang 119 kilometer. Namun proses penyelesaian PSN itu tidak selalu berjalan mulus begitu saja. 

Budiamin menjelaskan ada berberapa persoalan yang kerap menghambat pengerjaan proyek tol seperti tahun sebelumnya. “Pertama soal lahan dan kedua soal ganti rugi pemilik lahan,” ujarnya, kemarin (4/3). Dia mengatakan pembebasan lahan yang belum selesai seringkali menghambat proses konstruksi jalan tol itu sendiri. Sementara proses ganti rugi lahan warga yang terlewati oleh proyek jalan tol juga masih sering mengalami kendala. BACA JUGA : Goweser Tempuh Jarak 20 Km

“Masih banyak warga menuntut ganti rugi lahan di atas hasil penetapan, sehingga membutuhkan waktu negosiasi yang cukup lama,” terangnya. Tapi kalau untuk pelaksanaan konstruksi bangunan, lanjut Budiamin, tidak terlalu banyak mengalami kendala. Hanya saja, terdapat beberapa rutinitas yang harus melewati jalur tertentu, seperti pipa gas yang membutuhkan standar khusus. "Koordinasi antar-instansi dan dukungan stakeholder terkait sangat penting agar pembangunan dapat berjalan lancar," ucap dia.

Pemerintah memberikan dukungan konstruksi pada proyek jalan tol, seperti seksi Bayung Lencir-Tempino dengan panjang berkisar 34 kilometer dan alokasi dana sebesar Rp5,99 triliun. Target terdekat tahun ini terdapat pada proyek Jalan Tol Simpang Indralaya-Muara Enim yang terletak di seksi Indralaya-Prabumulih dengan panjang 64,7 kilometer. “Itu ditargetkan beroperasi pada April 2023, tepatnya sebelum lebaran,” terangnya.

Kemudian yang kedua Jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung seksi Kramasan-Musi Landas yang memiliki panjang 69,19 kilometer dan target digunakan pada Agustus 2023.  “Semua PSN ini tetap kita harapkan selesai sesuai target,” pungkasnya.

Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumsel, Lydia Christyana menerangkan total saat ini ada 15 program yang masuk PSN di Sumsel dikerjakan oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Proyek yang dikerjakan itu bersifat strategis, tentu dengan adanya pembangunan ini mampu memberikan dampak besar terhadap msyarakat. Artinya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta pemerataan pembangunan sehingga berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.

BACA JUGA : Kredit Lejitkan Pasar Otomotif

Ia mengatakan, secara nasional di Sumsel sendiri tahun ini anggaran yang dialokasikan Rp323 triliun. Nasional itu 41 proyek dan Sumsel ada 15 proyek dari 6 sektor, baik jalan, jembatan, pelabuhan, kereta api kawasan, bendungan irigasi maupun energi.

“PSN tahun 2023 ini akan menyasar sebanyak 41 proyek, dan 15 di antaranya merupakan proyek di Sumsel,” kata Lydia. Dia mengatakan untuk dana yang akan dialirkan pada keseluruhan proyek di 2023 ini diperkirakan mencapai Rp323 triliun. (yun/fad/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan