Ajukan Rp3 Triliun PMN 2025, Untuk Bangun Kelistrikan Daerah Terpencil

RAPAT KERJA : Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat menghadiri rapat kerja bersama Menteri BUMN dan DPR RI untuk usulan PMN tahun 2025. -Foto : PLN FOR SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam agenda Rapat Kerja bersama Menteri BUMN menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2025 untuk PT PLN (Persero) sebesar Rp3 triliun.

Alokasi PMN ini guna mendukung langkah PLN mencapai Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik (RDB) 100 persen selaras dengan komitmen mewujudkan keadilan energi khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Muhammad Sarmuji, Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Pimpinan Rapat Kerja mendukung penuh alokasi PMN untuk mendukung upaya PLN memberikan akses listrik untuk masyarakat di daerah terpencil. “Kita (Komisi VI DPR RI) mendukung sepenuhnya penguatan listrik desa, pemasangan jaringan listrik sampai ke pelosok-pelosok,” ujar Sarmuji. 

Menteri BUMN, Erick Thohir berharap lewat dukungan PMN, PLN dan perusahaan BUMN lainnya dapat memberikan manfaat lebih pada pertumbuhan ekonomi nasional. “Kita harapkan bagaimana PMN bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat lebih banyak lagi untuk pertumbuhan ekonomi ataupun hal-hal kebijakan yang menjaga pertumbuhan yang terjadi saat ini secara menyeluruh,” ujar Erick di Gedung DPR RI Jakarta.

BACA JUGA:Dukung Pembangunan IKN Menuju Forest City, PLN Rampungkan 3 Infrastruktur Kelistrikan Tegangan Tinggi

BACA JUGA:Bencana Longsor Tak Halangi UBH Jaga Kelistrikan Lampung

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN bersama pemerintah berkomitmen penuh menyediakan listrik hingga ke seluruh pelosok tanah air, tak terkecuali daerah 3T. “Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat. Maka dari itu, bersama pemerintah, kami akan terus menggenjot pemerataan listrik sampai wilayah 3T sesuai pengejawantahan sila ke-5 Pancasila, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.

Dia mengungkapkan, PLN bersama Kementerian ESDM telah menyusun dan menyepakati roadmap program Listrik Desa (Lisdes) untuk mencapai Rasio Desa Berlistrik PLN 100 persen. Untuk mendukung target tersebut, PLN mengajukan alokasi PMN untuk program Lisdes di tahun 2025 untuk melistriki sebanyak 85 ribu pelanggan di 1.092 desa.

”PLN terus berusaha menghadirkan listrik ke semua pelosok meskipun dihadapi dengan tantangan aksesibilitas, geografis, dan kondisi rawan keamanan maupun konflik sosial. Program Lisdes yang tersisa merupakan daerah-daerah ekstrim yang semakin sulit dijangkau, penuh risiko, remote area dan berada di 3T,” lanjutnya.

Darmawan menjabarkan lewat transformasi digital yang dilakukan PLN, roadmap Lisdes saat ini juga telah terintegrasi dengan peta geospasial. Sehingga, perencanaan dan eksekusi Lisdes dipastikan lebih terukur dan tepat sasaran.

BACA JUGA:Sukses Kawal Kelistrikan Tanpa Kedip, Pada Gelaran Internasional KTT WWF ke-10

BACA JUGA:Terjunkan 1.160 Personel Siaga, Kawal Pasokan Kelistrikan KTT WWF

"Kemudian telah dilakukan juga komunikasi ke Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah). Di daerahnya masing-masing, setiap GM bertemu dengan para Gubernur, Bupati, DPRD, dan stakeholder lain untuk mendapatkan dukungan, karena program listrik desa ini bukanlah program PLN saja, tetapi ini adalah program negara. Kami terus pastikan agar jangan sampai ada saudara kita yang masih hidup dalam kegelapan,” jelas Darmawan.

Dalam periode 2015-2022 PLN telah berhasil memanfaatkan dana PMN sebesar Rp49,81 triliun untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan, salah satunya melistriki 7.980 desa yang dinikmati 1,37 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Hingga Mei 2024, capaian RDB Nasional berada di angka 99,87 persen. PLN terus berupaya menyerap dana PMN secara optimal guna mendukung tercapainya target RDB 100 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan