Keraton Kasepuhan Cirebon: Pusat Kebudayaan Politik di Eranya hingga Tempat Pernikahan Sunan Gunung Jati

Jelajahi keindahan sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon yang kaya akan budaya dan politik di Jawa Barat, Indonesia. Foto: ayotraveling--

SUMATERAEKSPRES.ID -Keraton Kasepuhan merupakan sebuah istana yang penuh sejarah di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. 

Dan merupakan saksi sejarah bagi perkembangan ajaran agama Islam di Nusantara, termasuk di Pulau Jawa.

Dibangun pada abad ke-15 oleh para pendiri Kerajaan Cirebon, keraton ini tidak hanya berfungsi sebagai kediaman para Sultan Cirebon saja. 

Melainkan juga sebagai pusat penting dalam kebudayaan, politik, dan agama pada zamannya.

BACA JUGA:Serahkan Senjata Api Rakitan: Kepala Desa Ulak Segelung Dukung Operasi Senpi Musi 2024, Ini Katanya!

BACA JUGA:Pencak Silat: Asal Usul dan Sejarah Seni Bela Diri Nusantara, Warisan Kebudayaan Indonesia yang Dikenal Dunia

Keraton Kasepuhan Cirebon terdiri dari dua kompleks bangunan bersejarah, meliputi :

1. Bagian Dalem Agung Pakungwati

Dalem Agung Pakungwati ini didirikan pada tahun 1430 oleh Pangeran Cakrabuana disini piala jasad Pangeran Cakrabuana bersemayam di Dalem Agung Pakungwati, Cirebon.

2. Keraton Pakungwati/Keraton Kasepuhan

Keratin Pakungwati atau yang saat ini dikenal dengan sebutan Keraton Kasepuhan didirikan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 M. Nama “Pakungwati” berasal dari Ratu Dewi Pakungwati, yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. 

Keraton ini memiliki museum dengan koleksi benda pusaka dan lukisan kerajaan, termasuk kereta Singa Barong yang dulunya merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati.

Tata letak dan arsitektur keraton ini menghadap ke arah utara. Di depannya terdapat alun-alun yang dulu bernama alun-alun Sangkala Buana, tempat latihan keprajuritan diadakan pada hari Sabtu. 

Keraton Kasepuhan adalah kekayaan sejarah yang patut dijelajahi dan dipelajari lebih lanjut. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan