Mengerucut, Rodi-Imam Bersaing dengan Yopi-Rustam pada Pilkada Kota Lubuklinggau 2024
H Rodi Wijaya-Imam Senen dan H Rachmat Hidayat (Yopi Karim)-Rustam Effendi -FOTO: ZULKARNAIN/SUMEKS-
"Kami berharap Lubuklinggau ke depan bisa menjadi lebih dari sekadar kota madani, tapi juga sebagai kota pelajar yang dikenal luas," jelasnya.
Sementara, Rachmat Hidayat atau yang akrab disapa Yopi Karim yang berpasangan dengan H Rustam Efendi kemungkinan deklarasi akhir Juli 2024 ini. Saat ini mereka masih proses penjajakan dan pendekatan terhadap parpol.
"Pra deklarasi sedang disiapkan dari sekarang dan masih proses penjajakan. Kita belum bisa deklarasi akbar. Santi setelah mendapatkan B1KWK dari parpol-parpol, pasti kami akan deklarasi," ungkapnya. Yopi Karim-Rustam Efendi maju dengan membawa dua program unggulan yaitu program Lubuklinggau Juara dan Lubuklinggau Berhatam.
Banyak pihak menyoroti kontestasi pilkada Lubuklinggau. Mantan Ketua KPU Muratara Agus Maryato sekaligus aktivis HMI di wilayah Mura-Lubuklinggau-Muratara (MLM) menilai bakal ada tarung bebas tanpa adanya pesona petahana dalam Pilkada Lubuklinggau.
Masyarakat butuh perilaku politik yang santun. Tidak memfinah atau bermain hoax. Kedewasaan berpolitik di kota, menjadi kunci, agar masyarakat bisa cerdas dalam menentukan pilihan," ujarnya.
BACA JUGA:Menjerit Lihat Api, Berkobar dalam Kamar, Kebakaran di Lubuklinggau II Dipicu Anak Main Korek Api
BACA JUGA:Tensi Pilkada Lubuklinggau Meningkat, Perebutan Dukungan Partai Semakin Sengit
Katanya, pemimpin yang bisa bawa perubahan menjadi harapan masyarakat. "Sebab kota berkembang dan transit seperti Lubuklinggau membutuhkan pemimpin yang kreatif dan mengerti kebutuhan nyata bagi masyarakat urban. Kalau memang hanya dua paslon, pilihannya butuh perubahan atau tidak," ujarnya.
Mantan birokrat, Susyanto Tunut juga menyoroti pilkada Lubuklinggau. “Masyarakat berharap ada banyak kandidat sehingga punya berbagai pilihan. Lubuklinggau merupakan melting pot masyarakat, tidak terjebak dengan identitas kedaerahan tertentu," ungkap dia.
Masyarakat harus betul-betul memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak dan visi-misi yang jelas. "Pilkada 2024 ini memiliki tantangan yang besar karena dua mantan wali kota terdahulu sama-sama menjabat dua periode dan dianggap berhasil oleh masyarakat," pungkasnya.