INGAT! 5 Larangan Malam 1 Suro. Janggan Dilelanggar. Berani Mencoba Sial Seumur Hidup

SUMATERAEKSPRES.ID – 1 Suro merupakan tahun baru dalam penaggalan kalender Jawa. Banyak hal yang dilakukan pada malam sakral ini. Diantaramya mencuci benda pusaka serta beragam ritual lainnya.

Banyak mitos larangan atau pantangan yang dilakukan pada malam satu Suro. Jika melanggar siap-siap hal buruk akan menimpa anda. 

Nah, berikut ini adalah beberapa larangan yang dipercayai pada malam 1 Suro:

Suro, malam sakral bagi masyarakat Jawa, ada beberapa pantangan dan anjuran pada malam ini--

1.  Larangan Keluar di Malam Hari: Masyarakat memercayai bahwa lebih baik berdiam diri di rumah pada malam 1 Suro, terutama saat malam hari. Jika melanggar larangan ini dipercayai akan mendatangkan kesialan atau hal negative sepanjang tahun. 

BACA JUGA:Mengenal Senjata Tradisional Papua: Belati Tulang Kasuari, Warisan Budaya dan Fungsinya

BACA JUGA:Bidar: Tradisi Abadi Masyarakat Sumsel di Sungai Musi, Warisan dari Sriwijaya

2.  Tidak Boleh Mengadakan Pesta atau Hajatan: Menggelar acara pesta pernikahan, sunatan, dan lainnya di malam 1 Suro dipercayai sebagai pamali dan hanya akan mendatangkan bencana. Perlu diingat dalam Islam tidak ada aturan mengenai waktu yang tepat untuk menikah dan tidak ada larangan menikah di bulan tertentu termasuk bulan Muharram. 

3.  Menjaga ketenangan dan tidak boleh bicara atau berisik. Di Keraton Yogyakarta, ada ritual mubeng benteng dan tapa bisu, yakni tidak boleh berbicara pada saat malam 1 Suro.

4.  Berikutnya bilarang berkata kasar atau mendoakan hal yang buruk. Berkata kasar atau berbicara hal buruk pada malam 1 Suro dipercayai akan menjadi kenyataan. Larangan ini juga dikaitkan dengan kepercayaan bahwa makhluk gaib di bulan Suro keluar dan mencari manusia yang bertindak lalai dan tidak waspada.

5.  Malam 1 suro juga dilarang pindahan atau memulai awal bangun rumah. Tidak disarankan untuk melakukan pindahan atau membangun rumah pada malam 1 Suro karena dipercayai akan mendatangkan kesialan.

BACA JUGA:Panjat Pinang: Warisan Budaya Tak Benda yang Memupuk Kebersamaan, Tradisi Unik dalam Perayaan Kemerdekaan RI

BACA JUGA:Asal Usul dan Makna Tradisi Sedekah Ramo, Simbol Semangat Gotong Royong dan Kepedulian di Muratara

Selain larangan, ada juga tradisi yang dilakukan pada malam 1 Suro. Ini untuk mendatangkan kebaikan bagi pelakunya.