Kejamnya Etot, Asal Bunuh Papa Muda di Depan Anaknya Berusia 5 Tahun, Ngaku Panik Dikejar Lawan Sebelumnya
GIRING: Tersangka Hendri Riady alias Etot (tengah), saat akan digiring Kanit Reskrim Polsek SU I Iptu Riady Sasongko, dan Kasubnit Ipda Indra. -FOTO: ADI/SUMEKS-
Para tersangka terus melanjutkan pelariannya. Sementara korban Wijaya dan anaknya, sempat diantarkan warga pulang rumahnya. Oleh istrinya, korban dibawa ke RS Muhammadiyah Palembang. “Korban meninggal dunia saat dirawat tim medis, sekitar pukul 23.00 WIB,” terangnya.
Dari keributan itu, awalnya beberapa jam kemudian pihaknya berhasil menangkap tersangka Rifky. Atas nyanyiannya, sorenya giliran tersangka Etot yang diringkus. “Dua temannya masih diburu, untuk diketahui ada tidak peran dan keterlibatannya,” ucapnya.
Selain korban Wijaya yang tewas, ada beberapa korban lain yang masih dirawat. Tersangka Rifky, terlibat menusuk perut korban Nanda. Sedangkan tersangka Etot menuju korban Wijaya, dan 3 korban lainnya. “Kalau Etot, yang jadi korbannya 4 orang. Termasuk yang meninggal dunia,” beber Alex.
Oleh karena itu, tersangka Etot dikenakan Pasal 351 ayat 3 KUHP terhadap korban Wijaya yang meninggal dunia. Sedangkan tersangka Rifky, dijerat Pasal 351 ayat 2 KUHP, karena korbannya luka berat.
Di hadapan polisi, tersangka Etot mengaku kala itu dia panik setelah dikejar rombongan pemuda yang sudah dilukainya dalam keributan sebelumnya. “Saat itu saya sembarangan saja sabetkan pedang ke orang yang ada di sekitar, sambil terus berlari,” akunya.
Dalam pelariannya, dia bertemu korban (Wijaya) yang sedang bermotor dengan anaknya. Dalam pengelihatan Etot, korban itu dirasanya hendak membantu korban lainnya. “ Jadi karena panik, seketika itu juga saya bacok paha kanannya,” tukasnya.
Maksudnya membacok bagian paha korban, agar menghambat tidak ikut mengejarnya. “Saya tidak bermaksud membunuhnya, tidak ada niat. Saya menyesal, Pak,” akunya sambil menunduk. (*)