Perjuangan Cik Nyimas Lawan Kompikasi Demi Impian Besar Anaknya: Saya Ingin Melihat Dia Main di DBL

Nyimas Dewi Arimbi seorang ibu yang mengidap penyakit komplikasi berjuang demi melihat anaknya tampil di DBL.--

Kisah Nyimas Dewi Arimbi ini adalah bukti betapa besar cinta seorang ibu terhadap anaknya dan semangat yang tak pernah padam, meskipun dalam kondisi yang sangat sulit. Harapannya adalah agar Zaki bisa mewujudkan impian bermain di DBL, membawa kebanggaan bagi keluarga dan terutama bagi sang ibu yang selalu mendukungnya.

Perjuangan Nyimas sampai di venue DBL Palembang tidaklah mudah. Apalagi rumahnya di selatan Palembang. Tepatnya di Perumnas Sako. Sementara venue DBL Palembang di Jakabaring Sport Center. Ada di sisi utara Palembang.

BACA JUGA:Laga Penentu Grup E, Tersisa 5 Tempat di Babak 16 Besar Euro 2024

BACA JUGA:ISOPLUS Run Series 2024: Dua Kota Besar, Dua Kesempatan Emas

Jarak dua lokasi itu sekitar 13 kilo. "Kadang kalau ada tumbangan mobil, saya pasti bawa kursi roda. Tapi kalau harus naik motor ya dipapah," cerita Nyimas.

Dari tak pernah absen menyemangati Anggun, Nyimas memahami betapa banyak anak Indonesia -termasuk Zaki putranya- sangat mendambakan, sangat memimpikan, bisa bermain di DBL.

"Ini kompetisi terbaik dan bergengsi. Saya tahu banget DBL. Apalagi saya juga ngikuti ke mana pun Zaki ikut-ikut turnamen basket," puji Nyimas.

Hobi basket memang mengantarkan Zaki wira-wiri bermain basket di banyak kompetisi dan turnamen. Baik mewakili sekolahnya, maupun klub basketnya. 

BACA JUGA:KONI Sumsel Siap Luncurkan Pelatda PON XXI Aceh-Sumut, Atlet Sumsel Siap Berlaga! Bisakah 10 Besar?

BACA JUGA:Jose Raul Capablanca: Si Jago End Game yang Menaklukkan Dunia Catur, Ini Sejarah Kehebatannya!

Nyimas selalu berupaya bisa ikut menemani ke mana Zaki bertanding. Sekalipun harus ke luar kota dengan kondisi sakitnya itu.

"Saya yang tidak ikut itu ke Bali. Waktu itu ikut Merpati Cup. Saya juga tidak bisa mendampinginya di turnamen di Lampung yang sedang berlangsung saat ini. Saat ini saya harus istirahat karena baru saja keluar dari rumah sakit," cerita Nyimas.

Pada lebaran haji (Idul Adha) kondisi Nyimas memang sempat drop. Ia harus masuk ICU beberapa hari. "Ketika itu Zaki hanya bisa pamit di rumah sakit. Saya minta maaf tidak bisa mendampinginya dan hanya bisa mendoakannya," ucap perempuan asli Palembang itu.

Semangat Nyimas untuk terus mendukung anaknya tak pernah padam karena juga dukungan banyak pihak. Nyimas mencontohkan saat ia masuk ICU beberapa hari lalu.

BACA JUGA:Menuju Piala Dunia 2026: Ketika Mimpi Timnas Indonesia Segera Jadi Kenyataan!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan