Perjuangan Cik Nyimas Lawan Kompikasi Demi Impian Besar Anaknya: Saya Ingin Melihat Dia Main di DBL

Nyimas Dewi Arimbi seorang ibu yang mengidap penyakit komplikasi berjuang demi melihat anaknya tampil di DBL.--

BACA JUGA:Sudah 4 Tim Masuk Babak KO Euro 2024, Setelah Jerman, Spanyol, dan Portugal, Ada Swiss

Saat itu ia dihubungi via video call oleh Tedy Marta Reza bersama guru, para orang tua, dan siswa-siswi SMA BSI. 

"Saya disemangati. 'Ayo Cik (Tante) semangat. Cicik kan ingin Zaki main di DBL. Ini semua sudah dipersiapkan sekolah. Ayo bangun Cik'," ucap Nyimas menirukan suntikan semangat yang ia dapat kala itu.

"Selama ini banyak yang mendukung saya mewujudkan mimpi Zaki bermain di DBL. Termasuk sekolahnya. Karena suami saya kan hanya kuli bangunan," terang Nyimas.

Sejak SMP, apalagi sejak melihat Anggun bermain di DBL, Zaki sangat ingin bisa bermain di DBL. Ia sempat khawatir tak bisa main karena SMA BSI dalam dua tahun belakangan tidak mengirim tim cowok.

BACA JUGA:Reuni Legend Sriwijaya FC: Antusiasme Fans Laskar Wong Kito Tinggi, Tiket Gratis LUDES!

BACA JUGA:Gol Krusial Silva, Portugal Menang 3-0 dan Masuk 16 Besar, Turki Tertahan

"Saya tekankan ke dia sejak awal. Kalau mau main di DBL itu tidak hanya soal basket. Tapi nilai akademik juga berpengaruh," kata Cik Nyimas.

Zaki pun termotivasi untuk belajar. Tidak hanya basket. Tapi ia juga harus perhatian benar terhadap akademisnya.

Cowok kelahiran 14 November 2009 itu membuktikan ia layak main di DBL. Nilai akademisnya, kata sang Bunda, tak ada yang di bawah 70. Tak hanya itu, Zaki menamatkan SMP-nya dengan menyelesaikan hafalan Juz 30.

"Saya bangga padanya. Makanya saya harus bisa mengantarkannya mewujudkan mimpinya main di DBL. Bagaimanapun kondisi saya," kata Nyimas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan