Tradisi Gelar Haji atau Hajjah di Indonesia: Mamah Dedeh dan Buya Yahya Beri Pandangan Begini!
Penggunaan gelar haji dalam masyarakat: Apakah itu kebanggaan atau kesombongan? Simak pandangan Mamah Dedeh dan Buya Yahya. Foto: jawapos--
"Itu kesombongan. Biasa aja kali. Balik lagi gak usah haji-haji, sombong," pintanya.
Jemaah tersebut kemudian memperkenalkan diri tanpa gelar haji dan bertanya tentang menghajikan orang yang telah meninggal dunia.
"Ya, begitulah lebih sederhana," ucap Mamah Dedeh.
Pandangan lain mengenai gelar haji diungkapkan oleh Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
BACA JUGA:WAJIB DICOBA SIH! Raih Saldo DANA Gratis Hingga Rp 250.000 dengan Cepat dan Mudah
Ia menyatakan bahwa umat Islam seharusnya bersikap baik kepada mereka yang telah menunaikan haji karena mereka telah menjadi tamu Allah.
"Kalau Anda senang lihat orang pulang haji itu tanda Anda akan segera bisa nyusul. Tapi ada orang lihat orang haji marah, dengki, maka ketahuilah dia tidak akan bisa haji," ujarnya di YouTube Al Bahjah TV.
Menurut Buya Yahya, penggunaan gelar haji di Indonesia merupakan tradisi yang tidak masalah dan merupakan bentuk penghormatan kepada tamu Allah.
Namun, ia juga menekankan bahwa orang yang telah haji tidak perlu ingin dipanggil dengan gelar tersebut.
BACA JUGA:Survei Charta Politika: Duet Apriyadi-Toha Perkasa Unggul di Pilkada Muba 2024
BACA JUGA:Kapolri Mutasi 745 Personel Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Termasuk 6 Kapolres di Polda Sumsel
"Kalau ada tetangga ya panggil haji gak masalah. Apa sih salahnya manggil aja. Kalau kita gak manggil haji yang sombong kita jadinya. Ngiri panggil dia haji, jadi kita yang kotor," tambahnya.
Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga hati dan tidak tergoda oleh setan.
"Jadi jaga hati penting. Jaga hati orang jangan sakiti dia. Jaga hati kita biar agar kita tidak sombong," pesan Buya Yahya.