https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Waspada, Ini yang Terjadi jika Tanaman Jagung Diserang Hama Ulat Grayak Frugiperda

TEMUKAN: Di lahan jagung seluas 5 hektare di Desa Gunung Agung, Kecamatan Merapi Barat, Lahat ditemukan serangan hama ulat grayak. FOTO: PENYULUH FOR SUMEKS--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam melakukan penanaman jagung, hama  Ulat Grayak Frugiperda (UGF) harus diwaspadai. Hama ini merupakan hama utama dalam budidaya tanaman jagung.

Serangan hama ini menimbulkan kerusakan sejak awal tanam sampai masa generatif. Gejala serangan UGF ditunjukkan dengan bekas gerekan pada daun muda dan titik tumbuh tanaman serta adanya kotoran di sekitar daun yang terserang. 

BACA JUGA:Lakukan Gerdal , Kendalikan Ulat Grayak

BACA JUGA:Tumpas Ulat Penggulung Daun

Serangan pada fase vegetatif berpotensi mengganggu proses pertumbuhan sehingga perlu tindakan pengendalian. Hal ini dilakukan untuk menghindari penurunan produksi jagung dan kerugian bagi petani. 

Hama UGF ini ditemukan pada lahan jagung seluas 5 hektare di Desa Gunung Agung, Kecamatan Merapi Barat, Lahat.  Saat itu, petugas POPT, Merytya Nur Isneini, SP dan Penyuluh Pertanian, Yudi Pariansyah SP sudah melaksanakan monitoring OPT  di lahan tersebut.

Umur tanaman  jagung 35 hari setelah tanam (hst) dengan varietas Bonanza F1. ‘’Hasil monitoring yang dilakukan, kita menemukan OPT berupa Ulat Grayak Frugiperda dengan luas serangan 0,5 ha dan intensitas 1,6 persen,’’ kata Merytya. 

Di lahan tersebut juga ditemukan musuh alami berupa capung dan laba-laba.   ‘’Pengendalian yang kita lakukan yakni dengan pengambilan kelompok telur dan larva yang ditemukan lalu dimusnahkan,’’ katanya.

Selain itu juga dilakukan pemasangan perangkap cahaya (light trap) untuk mendeteksi keberadaan ngengat.  ‘’Bisa juga dilakukan pengendalian menggunakan APH Beauveria bassiana atau insektisida nabati dari ekstrak daun nimba,’’ katanya. 

Dikatakan, jika luas dan intensitas serangan meningkat melewati ambang ekonomi bisa dilakukan pengendalian dengan menggunakan insektisida kimia berbahan aktif Emamektin.

‘’Sanitasi lahan, pemupukan berimbang dan monitoring lanjutan tetap harus dilakukan untuk memantau perkembangan OPT,’’ katanya.

BACA JUGA:Lakukan Sanitasi hingga Pupuk Berimbang, Diserang Ulat Penggulung Daun

BACA JUGA:Ulat Grayak Turunkan Produksi

Perlu diketahui, ulat Grayak Frugiperda (Spodoptera frugiperda) adalah serangga dari ordo Lepidoptera dengan tipe perkembangbiakan Metamorfosis Holometabola atau Metamorfosis Sempurna. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan