Anak Sering Salah Paham, Pahami Batasan Antara Perhatian Positif Orang Tua dan Toxic

Anak Sering Salah Paham, Pahami Batasan Antara Perhatian Positif Orang Tua dan Toxic. FOTO: Canva--

SUMATERAEKSPRES.ID - Belakangan ini, istilah "toksik" telah merambah ke berbagai aspek kehidupan, terutama dalam hubungan personal.

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan individu yang perilakunya berdampak negatif pada kesehatan mental orang lain, termasuk teman, pacar, saudara, dan bahkan orangtua. Kesadaran akan keberadaan energi negatif di sekitar kita menjadi penting untuk lebih berhati-hati dalam bergaul.

Namun, penting untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum memberikan label "toksik" kepada siapa pun, terutama terhadap orangtua yang seharusnya dihormati.

Terkadang, perhatian yang mereka tunjukkan terhadap kita bisa salah dimaknai sebagai perilaku beracun yang perlu ditolak. Memahami setiap tindakan mereka dengan negatif dapat membawa pada konflik yang lebih dalam dan bahkan merugikan diri sendiri.

Tanda-tanda Orangtua yang Bukan Bersifat Toksik

Orangtua sering kali menunjukkan perilaku yang mungkin dianggap "toksik" oleh anak-anak mereka, padahal sebenarnya mereka hanya berusaha mendidik dan memperhatikan anak-anak mereka dengan cara yang mereka yakini tepat. Berikut adalah beberapa ciri yang dapat membantu membedakan antara kritik konstruktif dan perilaku yang bersifat toksik:

1. Memberikan Kritik dengan Tegas, Namun Tetap Mampu Menghargai

Orangtua yang bukan bersifat toksik akan memberikan kritik atas kesalahan anak-anak mereka dengan tegas namun tidak kasar. Mereka ingin memastikan bahwa anak-anak memahami konsekuensi dari pilihan mereka, tetapi juga mampu menghargai usaha dan prestasi anak-anak mereka.

BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, Ini Loh 3 Manfaat Asuh Anak dengan Tegas!

BACA JUGA:Peran Orang Tua dalam Edukasi dan Memperkenalkan Proses Kurban kepada Anak, Yuk Pelajari!

2. Memantau Pergaulan dan Aktivitas Anak-anak

Sebagai orangtua, mereka memiliki tanggung jawab untuk memastikan anak-anak berada di lingkungan yang aman dan sehat. Ini mungkin menyebabkan mereka sering memantau pergaulan dan aktivitas anak-anak mereka.

Hal ini dilakukan bukan untuk mengawasi setiap langkah anak-anak mereka, tetapi untuk melindungi mereka dari pengaruh negatif dan bahaya yang mungkin terjadi.

3. Memberikan Dukungan Emosional dan Moral

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan