Jemaah Haji Indonesia Patuhi Waktu Lontar Jumrah untuk Keselamatan

Setelah mabit di Muzdalifah, jemaah haji diberangkatkan ke Mina, untuk selanjutnya menunaikan wajib haji, yaitu melontar jumrah. Foto:Tim Haji/Sumateraekspres.id--

Mina, Arab Saudi, SUMATERAEKSPRES.ID- Setelah melewati malam di Muzdalifah, jemaah haji Indonesia memulai tahapan penting dalam ibadah haji mereka di Mina: melontar jumrah.

Proses melontar ini, yang melibatkan melempar batu ke tiga tiang jumrah yang symbolis, memerlukan penentuan waktu yang ketat demi menjaga keselamatan dan ketertiban. Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan jadwal yang harus diikuti jemaah dari setiap negara, termasuk Indonesia.

Menurut keterangan dari Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, jadwal ini penting untuk memberikan perlindungan maksimal kepada jemaah haji Indonesia saat melontar jumrah.

"Penetapan waktu lontar jumrah ini adalah upaya untuk memastikan prosesi ibadah ini berlangsung lancar dan aman," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.

BACA JUGA:Ini Tiga Keutamaan Mendalam Wukuf di Arafah yang menjadi Puncak Ibadah Haji

BACA JUGA:Perbanyak Klinik Haji di Sumsel


Jadwal Lontar Jumrah Jemaah Haji Indonesia

Berikut adalah jadwal resmi untuk melontar jumrah bagi jemaah haji Indonesia:

    Tanggal 10 Zulhijah
        Pukul 00.00 – 04.30 WAS
        Pukul 10.00 – 00.00 WAS
        Dilarang melontar pada Pukul 04.30 – 10.00 WAS

    Tanggal 11 Zulhijah
        Pukul 05.00 – 11.00 WAS
        Pukul 11.00 – 17.00 WAS
        Pukul 17.00 – 00.00 WAS

    Tanggal 12 Zulhijah
        Pukul 00.00 – 05.00 WAS
        Pukul 05.00 – 10.30 WAS
        Pukul 14.00 – 18.00 WAS
        Pukul 18.00 – 00.00 WAS

    Tanggal 13 Zulhijah
        Pukul 00.00 – 05.00 WAS
        Pukul 05.00 – 17.00 WAS

Tahapan Melontar Jumrah

Setelah istirahat di tenda Mina, jemaah haji melanjutkan dengan melontar jumrah Aqabah menggunakan tujuh kerikil. Proses ini diikuti dengan tahallul awal, yang melibatkan mencukur rambut bagi laki-laki atau memotong sebagian rambut bagi wanita.

Setelah tahapan ini selesai, jemaah dapat melepaskan ihram dan mengenakan pakaian biasa. Pentingnya Urutan dan Tata Cara Melontar Jumrah

BACA JUGA:3 Makna Wukuf di Arafah Saat Pelaksanaan Ibadah Haji

BACA JUGA:553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Arafah Sesuai Jadwal


Menurut penjelasan dari Buku Manasik Haji Kementerian Agama, melontar jumrah harus dilakukan dengan urutan yang benar, dimulai dari jumrah Ula, kemudian Wustha, dan terakhir Aqabah.

"Melontar dilakukan satu per satu kerikil. Pastikan kerikil mengenai marma dan masuk lubang," tegas Widi.
Penanganan Bagi Jemaah yang Berhalangan

Bagi jemaah yang berhalangan, ada kemungkinan untuk meminta orang lain melontar jumrah sebagai wakil. Proses ini harus diawali dengan melontar untuk diri sendiri sebanyak tujuh kali lontaran, mulai dari jumrah Ula, Wustha, hingga Aqabah.
Keselamatan dan Kesejahteraan di Mina

Selama berada di Mina, Widi menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan meminum air putih untuk menjaga hidrasi tubuh dan istirahat yang cukup. "Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan kelelahan dan pastikan untuk selalu berada dalam rombongan saat menuju jamarat," pesannya.

PPIH telah menempatkan petugas di sepanjang jalur menuju jamarat dan menyediakan ambulans di area jamarat untuk penanganan medis yang dibutuhkan. Ini dilakukan untuk memastikan semua jemaah dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan aman.

BACA JUGA:Pelantikan Pengurus PP Perdokhi Sumsel dan Pentingnya Vaksinasi bagi Jemaah Haji dan Umrah

BACA JUGA:Puncak Ibadah Haji, Ribuan Jemaah Wukuf di Arafah dan Perbanyak Zikir


Dengan ketentuan yang ketat namun mendukung, prosesi melontar jumrah diharapkan berlangsung sesuai tata cara yang telah ditetapkan demi keselamatan dan kesucian ibadah haji bagi jemaah dari seluruh dunia.


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan