Gelar Ritual Minyak Obat, Gunakan 80 Macam Tanaman

BERKHASIAT: Setiap puncak perayaan Bakcang, Kelenteng Hoei Hoen Tong di Jl A Kadir Kelurahan 13 Ulul Palembang selalu melakukan ritual membuat minuak obat yang berkhasiat untuk kesehatan. FOTO: BUDIMAN/SUMEKS--

Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Puncak perayaan Bakcang hari Selasa (11/6) atau tanggal 5 bulan kelima tahun lunar, Kelenteng Hoei Hoen Tong atau lebih dikenal dengan Kelenteng Minyak bagi warga Tionghoa dan masyarakat yang ada di Jl A Kadir Kelurahan 13 Ulu menggelar ritual pembuatan minyak obat.

Kesempatan ini sekaligus membagikan minyak yang selesai dibuat ke warga Tionghoa dan masyarakat sekitarnya yang telah antre sejak pagi. 

BACA JUGA:Kelenteng Dewi Kwan Im, Keindahan dan Keagungan Seabad Lebih di Kota Palembang

BACA JUGA:Perayaan HUT Dewi Kwan Im dan Dewa Jen Cu Cun Ong, Ribuan Warga Tionghoa Padati Kelenteng Guat Hun Teng

Selain dihadiri umat Tridharma, pengurus dan warga sekitar, momen tersebut dihadiri pula oleh Pembimas Agama Buddha Kanwil Kemenag Sumsel Aris Cahyanto, Ketua Walubi Sumsel, Tjik Harun SH serta Ketua Martrisia Komda Sumsel Chandra Husien dan Ketua PTITD Komda Sumsel yang juga Ketua Kelenteng Minyak, Akhe serta tokoh Tridharma, Suwardi Kasim dan Ahua. 

"Kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan setiap perayaan Bakcang. Dimana proses pembuatan minyak tersebut dilakukan oleh para pengurus yang berpengalaman.

Setelah jadi, minyak obat tadi akan dibagikan ke umat dan masyarakat sekitar," ungkap Ketua Martrisia Komda Sumsel, Chandra Husien di sela kegiatan.  

Untuk proses pembuatan minyak obat tadi, dikatakan Ko Chandra, setidaknya memakai 80 macam bahan tanaman obat-obatan.

Di saat  setelah semua bahan terkumpul,  langsung dimasukkan ke dalam wajan yang berukuran besar dan dimasak dalam waktu tertentu hingga mengeluarkan aroma khas yang setelah jadi minyak obat tersebut akan dibagikan ke masyarakat secara gratis.  

" Pembuatan minyak obat dilakukan sejak Minggu (10/6) pukul 20.00 wib sembari melakukan beberapa kali ritual hadirkan empat orang Tatung. Setelah ritual selesai dilaksanakan, baru minyak dimasukkan ke dalam wajan dengan dicampur 80 macam tanaman obat tadi.

Selanjutnya, minyaknya yang sudah jadi tersebut dimasukkan oleh panitia ke dalam botol kecil yang langsung dibagikan ke masyarakat. Khasiat minyak obat ini sangat banyak, terutama sebagai obat luar atau obat gosok dan untuk pijat dan urut," jelasnya. 

Joni, warga sekitar yang dibincangi koran ini mengungkapkan, dirinya sudah antre dan menunggu pembagian minyak obat sejak pagi. Namun oleh panitia, pembagiannya ini dilakukan siang hari.

Terkait khasiat minyak obat, diakuinya sudah dirasakan keluarga dan dirinya. Bahkan setiap tahun, ia dan keluarganya ikut antre mendapatkan minyak obat tersebut. 

BACA JUGA:Pasang Ratusan Lampion di Halaman Kelenteng Dewi Kwan Im

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan