Persiapan Ramadan, Tekan Pengeluaran
Sistem Hidroponik Jadi Solusi
PALI - Bercocok tanam dengan sistem hidroponik atau menggunakan medium air mulai digandrungi masyarakat di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Hampir di setiap perkantoran terdapat sistem penanaman dengan hidroponik.
Sejumlah tanaman sayuran dibudidayakan. Tak hanya di depan perkantoran, pola tanam sistem hidroponik juga merambah ke desa-desa dari skala rumahan hingga skala sedang yang dibuat melalui anggaran Dana Desa.
Salah satunya di pekarangan belakang rumah Arida (30), warga Jerambah Besi, Desa Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi. Aridi membangun pola penanaman dengan hidroponik secara swadaya. Ada dua jenis tanaman yang ditanamnya, selada dan sawi sendok. ‘’Kami mulai tanam saat ini untuk persiapan bulan puasa,’’ ujar Arida.
Dikatakan, biasanya saat bulan puasa harga sayuran dan bahan pokok lainnya mahal. ‘’Jadi untuk menekan pengeluaran, kami tanam saat ini," katanya, Kamis (23/2).
Disamping untuk konsumsi sendiri Arida menyebut, dengan menanam secara hidroponik bisa membantu perekonomian keluarganya. ‘’Kebun hidroponik kami ada 250 lubang tanam, jadi tidak mungkin kalau dikonsumsi sendiri. Untuk itu sisanya akan kami jual yang hasilnya untuk menutupi kebutuhan lainnya," tukasnya.
Pola tanam sayuran dengan sistem hidroponik diminati, karena sangat mudah dalam perawatan dan tidak harus mengeluarkan tenaga serta keringat. Selain itu, jarak panen cukup singkat. ‘’Harga jualnya pun lebih tinggi dari pola tanam biasa serta panennya hanya membutuhkan waktu maksimal satu bulan," imbuhnya.
Hanya saja, lanjutnya, pola tanam hidroponik di lingkungannya terkendala listrik yang kerap mati.
"Padahal pola tanam seperti ini tergantung listrik yang harus mengalirkan air selama 24 jam. Listrik di tempat kami sering mati. Tapi kami telah menyiasatinya dengan sistem DFT atau teknik budidaya hidroponik yaitu Deep Flow Technique. Sistem ini merupakan mode air tergenang dalam pipa PVC. Jadi ketika listrik mati, cadangan air masih ada dalam pipa PVC," pungkasnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian PALI Ahmad Jhoni SP MM mengatakan, program tersebut bisa mengantisipasi permasalahan kebutuhan dapur yang terus alami kenaikan. ‘’Kita telah berulang kali menyarankan ke masyarakat, untuk menanam tanaman di pekarangan rumah, baik itu bumbu dapur ataupun sayuran dengan memanfaatkan lahan tidur yang ada," pungkasnya. (ebi/)