Kebagian 98 Ribu Ha Cetak Sawah Baru, Program dari Kementan di Sumsel

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serahkan simbolis program cetak sawah dari Kementan dan Kemendagri kepada Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni di Jakarta, kemarin.-foto: ist-

Lanjutnya, dalam upaya optimalisasi tersebut yang dilakukan adalah memperbaiki sistem pengairan dengan irigasi. "Selama ini kan itu sistem rawa, jadi tergantung dengan kondisi alam, dimana salam setahun hanya bisa sekali tanam saja," terangnya. 

Dengan irigasi tentu saluran-saluran air diperbaiki sehingga bisa mengalir ke seluruh petak sawah yang ada di beberapa kawasan tersebut. "Ya jadi tidak boleh kebanyakan dan tidak boleh kurang, nanti diperbaiki juga pintu-pintu airnya," ungkap dia. 

Dengan pembenahan tersebut, lanjutnya, sawah yang biasanya hanya bisa ditanami setahun sekali paling tidak bisa dua kali dalam setahun. "Mungkin progresnya bertahap hingga nantinya bisa sampai tiga atau empat kali tanam dalam setahun," bebernya.

Selain dari sistem pengairan, juga dari penggunaan bibit yakni dibantu untuk bibit unggul dan bantuan pengolahan lahan lainnya. "Seperti misalnya bibit unggul Inpari, ciherang, dan lain lain," jelas diaa.

Termasuk pupuk akan dibantu untuk seperti NPK, ureal, sp36 dan pupuk KCL. "Mudah mudahn proses optimalisasi lahan rawa ini bisa berjalan dengan baik sesuai dengan target," pungkasnya. (*/lid/uni/dik/way)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan