Naik 11 Bus, Kloter 1 Sumsel Menuju Mekah, 60 Kloter Terancam Pulang Tak Sesuai Rute
MENUJU MEKAH: Jemaah haji kloter 1 asal Sumsel bersiap bergerak dari Madinah menuju Mekah, kemarin (20/5).-foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Kelompok terbang (kloter) 1 jemaah haji dari embarkasi Palembang yang ada di Medinah telah diberangkatkan ke Mekah. Mereka diangkut 11 bus. Mengambil miqot di Bir Ali, setelah itu langsung melaksanakan umrah.
Di Mekah, mereka akan langsung menempati pemondokan di wilayah Jarwal. “Alhamdulillah sesuai kontrak dari tim akomodasi di Tanah Suci, untuk jemaah haji embarkasi Palembang seluruhnya ditempatkan di Jarwal. Wilayah ini lokasinya paling dekat dengan Masjidil Haram,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sumsel Armet Dachil, kemarin (20/5).
Mengingat cuaca di Arab Saudi yang tembus 40 derajat, Armet mengimbau jemaah yang akan berangkat untuk sesering mungkin minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. “Kami berharap jemaah haji mengurangi aktivitas di luar hotel. Perbanyak istirahat, minum yang cukup, jangan menunggu haus baru minum,” pesannya.
Jemaah akan membutuhkan fisik yang prima untuk menjalani puncak rangkaian ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Hingga kemarin, sudah enam kloter jemaah Sumsel dan Babel yang berada di Medinah. Total 2.691 jemaah.
BACA JUGA:Hikmah dan Keistimewaan Ibadah Haji
BACA JUGA:Inilah 5 Hikmah dan Keistimewaan Ibadah Haji yang Wajib Diketahui Calon Jemaah
Hingga saat ini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daker Medinah masih terus menerima kedatangan jemaah haji gelombang pertama yang sudah mencapai 58 ribu jemaah. Diperkirakan, akan ada 90 ribu jemaah haji yang akan tiba di Kota Nabawi melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Medinah.
Seiring kloter 1 bergerak ke Mekah, dari Bandara SMB II Palembang giliran jemaah kloter 7 yang masuk Asrama Haji Palembang. “Mereka akan diberangkatkan menuju Medinah Selasa dini hari (21/5) pukul 03.30 WIB,” ujar Armet.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan terhadap 450 jemaah, ada 418 orang yang masuk kategori risiko tinggi (risti). Dengan rincian 248 risti penyakit, dua orang risti usia, serta 168 jemaah risti penyakit dan usia.
Jemaah termuda kloter 7 yakni Putri Maysa Adira, baru berusia 19 tahun, asal Palembang. Dia telah didaftarkan orang tuanya sejak usia 8 tahun pada 2012 lalu. “Harusnya kami berangkat berempat. Namun papa sudah meninggal. Jadi kami berangkat bertiga," ungkap dia.
Sebagai jemaah termuda, Putri mengaku deg-degan. “Excited mau ibadah haji," imbuh mahasiswi Binus Program Studi Data Sains ini. Namun, dia telah melakukan persiapan sejak Januari lalu. setelah mendapatkan informasi bakal berangkat haji tahun ini.
BACA JUGA:Hanya Visa Haji yang Sah untuk Melaksanakan Ibadah Haji, Tegaskan Pemerintah
BACA JUGA:Jemaah Haji Indonesia Bersiap Berangkat dari Madinah Menuju Makkah
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief menyampaikan skenario mencegah terjadinya kepadatan jemaah di Muzdalifah saat puncak ibadah haji. Seperti diketahui tahun lalu, kepadatan jemaah haji di Muzdalifah menjadi masalah besar, karena ada keterlambatan bus penjemput.