Suami Ketahuan Menikah Lagi, Ras Terkuat di Bumi Ini Siramkan Cuka Para dan Air Cabai, Luka Bakar dan Melepuh

Reporter: Tommy |

Editor: Dandy |

Jumat , 10 May 2024 - 20:24

Tersangka Vivin Alipikasaru. -FOTO: POLSEK BABAT TOMAN-

"Sempat ribut lagi, tapi kemudian tersangka pergi. Sementara korban dilarikan ke puskesmas setempat, kemudian dirujuk ke rumah sakit,” tambah Yudha. Korban mengalami luka bakar melepuh di bagian wajah, kedua lengannya, serta sebagian dada dan perut.

“Korban sendiri sampai cacat salah satu matanya,” beber Yudha. Pihak keluarga korban melapor polisi. Aparat Polsek Babat Toman langsung mencari tersangka ke rumahnya, di Desa Jud II, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba. Namun tidak bertemu.

Polisi kemudian mengimbau keluarganya, agar sebaiknya tersangka diserahkan saja. Setelah beberapa kali pendekatan persuasif dan imbauan, akhirnya tersangka Vivin diserahkan keluarganya ke Polsek Babat Toman, Rabu, 8 Mei 2024.

“Alhamdulillah yang bersangkutan sudah diserahkan keluarganya. Kini sudah kami amankan guna proses hukum selanjutnya. Tersangka juga sempat terkena percikan air keras di kakinya," beber Yudha.

Tersangka Vivin, kemudian disangkakan Pasal 44 Ayat (2) UU RI Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Tindak Kekerasan Dalam Rumah tangga (KDRT). "Ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara," pungkas Yudha. (kur/air/)

suami ketahuan menikah lagi, ras terkuat di bumi ini siramkan cuka para dan air cabai, luka bakar dan melepuh                            *cuka parah dan air cabai
 muba, sumateraekspres.id – emak-emak yang satu ini, tidak terima dimadu oleh suaminya, alim tamrin. sebagai ras terkuat di bumi, vivin alipikasaru (34), melawan. air keras cuka para yang dicampurnya dengan air cabai, disiramkan ke wajah suaminya.
 
”berawal tersangka melihat unggahan di facebook, dimana foto suaminya sedang melangsungkan  pernikahan dengan perempuan  lain,” kata kapolsek babat toman akp rama yudha sh, didampingi kanit reskrim iptu lekat hariyanto sh, jumat, 10 mei 2024.
 
hal itu membuat tersangka emosi, sakit hati karena merasa dikhianati. setelah mencari-cari tahu, akhirnya tersangka mendapat informasi rumah istri muda suaminya itu, di daerah kelurahan babat, kecamatan babat toman, kabupaten musi banyuasin (muba).
 
datanglah tersangka ke rumah madunya itu, minggu, 21 april 2024, sekitar pukul 00.10 wib. tersangka yang sudah geram, membawa bekal air keras cuka para dicampur air cabai, yang dimasukkannya dalam botol bekas air mineral.
baca juga:lakukan patroli kost-kontrakan 
baca juga:nah lho! kang mus dan sesama rekannya pemain preman pensiun ditangkap polisi gegara kasus narkoba
 
begitu tiba, tersangka langsung melabrak. hendak membuka pintu, tapi ditahan oleh suaminya dari dalam. sehingga sempat dorong-dorongan pintu. “saat pintu terbuka sebagian, tersangka langsung menyiramkan air keras dari botol air merah yang sudah digenggamnya,” terangnya.
 
tak pelak, korban langsung merasakan kepanasan, perih, dan pedas. beruntung anak mereka tak lama itu datang menyusul, langsung melerai orang tuanya. begitupun warga setempat, berdatangan karena suara keributan malam dini hari itu.
 
"sempat ribut lagi, tapi kemudian tersangka pergi. sementara korban dilarikan ke puskesmas setempat, kemudian dirujuk ke rumah sakit,” tambah yudha. korban mengalami luka bakar melepuh di bagian wajah, kedua lengannya, serta sebagian dada dan perut.
 
“korban sendiri sampai cacat salah satu matanya,” beber yudha. pihak keluarga korban melapor polisi. aparat polsek babat toman langsung mencari tersangka ke rumahnya, di desa jud ii, kecamatan sanga desa, kabupaten muba. namun tidak bertemu.
 
polisi kemudian mengimbau keluarganya, agar sebaiknya tersangka diserahkan saja. setelah beberapa kali pendekatan persuasif dan imbauan, akhirnya tersangka vivin diserahkan keluarganya ke polsek babat toman, rabu, 8 mei 2024.
 
“alhamdulillah yang bersangkutan sudah diserahkan keluarganya. kini sudah kami amankan guna proses hukum selanjutnya. tersangka juga sempat terkena percikan air keras di kakinya," beber yudha.   
    
tersangka vivin, kemudian disangkakan pasal 44 ayat (2) uu ri nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan tindak kekerasan dalam rumah tangga (kdrt). "ancaman hukuman paling lama 10 tahun penjara," pungkas yudha. (kur/air/)