Janggal Kematian Suami Diciduk Kasus Narkoba, Istri Minta Bantuan Hotman, Kapolres Lahat: Tunggu Hasil Autopsi

MINTA BANTUAN HUKUM: Potongan tangkapan layar video Septa Usdiana didampingi putranya, yang meminta bantuan hukum pada akun Instagram@hotmanparisofficial. FOTO: INSTAGRAM--

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Terkait kematian saminya, Chandra Widodo (37) yang dirasakan janggal, tidak cukup bagi Septa Usdiana (38)., dengan melapor ke Satreskrim Polres Lahat. Dia juga meminta bantuan hukum pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Video Septa Usdiana didampingi putranya, diunggah Hotman Paris Hutapea pada akun resmi instagramnya, @hotmanparisofficial, Minggu (5/5). “Halo Kapolda Sumsel, Propam Polda Sumsel & Polres Kab Lahat mohon atensi!! Para pengacara di Lahat & Sumsel silakan gabung di Tim Hotman 911! Hub pengacara Putri,” tulis Hotman.

BACA JUGA:Mahasiswa Nyambi Jual Narkoba Disergap Diduga Hendak Transaksi, Terciduk Kantongi 12 Paket Sabu

BACA JUGA:Libatkan Perempuan Samarkan Bisnis Narkoba, IRT Masih Tertangkap Transaksi 5 Butir Pil Ekstasi dengan Polisi

Septa menyebut, suaminya ditangkap kasus narkoba oleh Satresnarkoba Polres Lahat.  “Di sini saya melihat meninggalnya suami saya itu tidak wajar. Di sana juga banyak kami temukan luka-luka lebam di kepala maupun badan suami saya,” tuturnya, dalam video itu.

Karena itu dia minta tolong bantuan Hotman Paris Hutapea. “Untuk mengungkap kasus ini, supaya bisa terungkap dan mendapatkan kebenarannya. Saya minta tolong bantuan pokoknya dari bapak Hotman Paris, keadilan yang seadil-adilnya,” katanya.

Unggapan itu, direspon akun Instagram @polisi_Lahat. Dituliskan: “Pascapenangkapan terduga penyalahgunaan narkoba yang menyebabkan terduga CW meninggal dunia.

Polres Lahat telah merespon adanya laporan polisi ke SPKT oleh keluarga korban tentang dugaan pengeroyokan dan penganiayaan yang dimaksud dalam pasal 170 dan 351 oleh keluarga almarhum dengan cara memeriksa para saksi-saksi dan olah TKP. 

Kapolres Lahat dalam hal ini merespon dan menghargai laporan keluarga korban dan akan memproses secara transparan, profesional, sesuai dengan prosedur penyidikan, Kapolres Lahat membuka pintu selebar-selebarnya kepada keluarga almarhum untuk berkonsultasi, dan apabila pihak keluarga masih merasa tidak puas maka di persilahkan untuk mengadukan permasalahan ini ke pihak Provost Polda Sumsel. 

Sampai dengan saat ini satreskrim masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi, sambil menunggu hasil resmi autopsi serta pemeriksaan Patologi Anatomi dari rumah sakit Bhayangkara dan rumah sakit Muhammad Hoesin di Palembang.”

Ketika dikonfirmasi ulang, Senin (6/5), Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinsitor Sinaga SIK, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi. "Kita tunggu hasil autopsi, mudah-mudahan minggu ini sudah keluar ya," ujarnya.

Dia juga menegaskan jika pihaknya siap 24 jam membuka komunikasi dengan keluarga almarhum. "Saya pastikan akan melakukan penyelidikan, penyidikan kasus ini secara profesional dan transparan" tukas mantan Kapolsek IB I Palembang itu.

Sebelumnya pula, Septa mengatakan suaminya itu pamit hendak mengurus tanah ke pemerintah desanya, di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat. Pergi dari rumah  sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa, 30 April 2024, mengendarai motor Beat.

Karena tidak pulang sampai sore, Septa dan adik iparnya, Elva Epriani (28), mencari sampai ke Desa Selawi, Kecamatan Lahat. Melihat motor suaminya dikendarai 2 orang tak dikenal, yang ternyata anggota Satresnarkoba Polres Lahat. “Kami tanya motor mau dibawa ke mana, dijawabnya ke Polres Lahat,” ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan