Para Peneliti Ungkap Bahaya Vaping bagi para Remaja
BAHAYA: Peneliti ungkap bahaya vaping sama bahayanya dengan Rokok.-Foto: Hello Sehat-
BACA JUGA:BIKIN NGERI! Dikira Aman, Tahunya Berbahaya Juga.. Ini Dampak Zat Kimia Nge-Vape Bagi Tubuh
Ada 65 pengguna sesekali, 45 intermiten, dan 81 pengguna sering, dan informasi tentang frekuensi vaping hilang untuk 9 orang.
Mengenai rasa, 33 persen dari vapers mengatakan mereka menggunakan rasa mentol/mint, sementara 50 persen lebih memilih rasa buah, sedikit lebih dari 15 persen memilih rasa manis, dan 2 persen menggunakan rasa lain.
"Analisis sampel urin menunjukkan bahwa tingkat timbal 40 persen lebih tinggi di antara vapers intermiten, dan 30 persen lebih tinggi di antara vapers sering daripada di antara vapers sesekali. Tingkat uranium urin juga dua kali lebih tinggi di antara vapers sering daripada di antara vapers sesekali. Perbandingan jenis rasa menunjukkan tingkat uranium 90 persen lebih tinggi di antara vapers yang lebih memilih rasa manis daripada di antara mereka yang memilih mentol/mint," kata peneliti dalam pernyataan resminya.
Karena studi ini bersifat observasional, kesimpulan definitif tidak dapat diambil tentang tingkat logam beracun dan frekuensi/rasa vaping.
Di samping itu, tingkat logam beracun dalam vape akan bervariasi menurut merek dan jenis vaporizer yang digunakan (tank, pod, mod).
"Penggunaan e-rokok selama masa remaja dapat meningkatkan kemungkinan paparan logam, yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan organ secara negatif. Temuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut, regulasi vaping, dan intervensi kesehatan masyarakat yang ditargetkan untuk mengurangi potensi bahaya penggunaan e-rokok, terutama di kalangan remaja," demikian kesimpulan para peneliti.(lia)