Sehat Telur Ceplok atau Dadar, Ini Jawabannya
LEBIH BAIK: Mengonsumsi telur ceplok atau mata sapi lebih sehat dibanding telur dadar--
SUMATERAEKSPRES.ID - Telur merupakan salah satu lauk yang praktis. Mudah untuk diolah, bisa direbus ataupun digoreng. Semuanya enak untuk dikonsumsi. Rasanya enak, harganya murah, dan bisa diolah menjadi berbagai macam masakan.
Hanya saja, dari berbagai jenis masakan yang terbuat dari bahan telur, telur ceplok atau telur dadar menjadi yang paling sering kita konsumsi, khususnya saat dijadikan lauk.
Dilansir dari doktersehat, pakar kesehatan Prof. Dr. dr. Ir. Rindit Pambayun, MP dari Universitas Sriwijaya, Palembang menyebut cara pengolahan telur yang paling sehat sebenarnya adalah telur rebus.
Bahkan, menurut Prof. Rindit, cara pengolahan ini jauh lebih sehat dibandingkan dengan telur mentah yang dipercaya banyak orang bisa memberikan banyak manfaat kesehatan. Padahal, dalam realitanya telur mentah justru berpotensi memiliki kandungan bakteri yang bisa berbahaya bagi tubuh.
BACA JUGA:Gak Punya Waktu Nyiapin Bekal Sekolah Anak? Cobain Resep Telur yang Kreatif dan Bergizi Ini!
Bahkan, jika makan telur mentah ada kemungkinan mengonsumsi zat aviding yang ada di dalam bagian putih telur. Zat ini mampu mengikat berbagai macam nutrisi sehingga kita justru tidak akan mendapatkan manfaat sehat apapun dari telur.
Prof. Rindit juga menyarankan untuk merebus telur selama 5 atau 10 menit saja. Dengan cara ini, maka zat avidin di dalamnya akan terurai dan kita pun tidak akan terpapar bakteri berbahaya.
Jika kita ingin mengolah telur dengan cara digoreng, baik itu dengan cara didadar atau dijadikan telur ceplok, Prof. Rindit justru menyarankan untuk mengolahnya menjadi telur ceplok saja. Hal ini disebabkan oleh proses pengocokan telur saat kita mencampur bagian putih dan kuningnya yang bisa membuat zat avidin justru mengikat nutrisi di dalam kuning telur.
BACA JUGA:Satu Butir Telur Mampu Turunkan Resiko Stroke, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Telur Omega: Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan Tubuh
Sebagai contoh, kandungan senyawa biotin di dalam kuning telur justru akan terikat oleh zat avidin dan tidak bisa diserap oleh tubuh. Padahal, senyawa ini sangatlah penting bagi proses metabolisme beberapa jenis nutrisi seperti lemak, karbohidrat, dan protein.
Jika kekurangan asupan biotin, maka akan lebih rentan terkena masalah rambut rontok, dermatitis, diabetes tipe 2, dan depresi. Selain memilih cara memasak telur yang benar. Prof. Rindit juga meminta untuk menggunakan minyak goreng yang sehat seperti yang terbuat dari bahan nabati, dan minyak yang baru dipakai, bukannya yang sudah beberapa kali dipakai untuk menggoreng.
Meski tinggi manfaat kesehatan, banyak orang yang percaya jika kebiasaan makan telur setiap hari bisa menyebabkan efek buruk seperti bisulan atau bahkan berjerawat. Bahkan, banyak orang yang takut akan mengalami masalah kolesterol tinggi jika kita terlalu banyak makan telur.
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsi 12 telur dalam jangka waktu 7 hari atau satu pekan masih dianggap aman bagi kesehatan tubuh.