Downgrade Bukan Harga Mati
--
“Palembang mesti menjadi Hub, namun perlu political will yang kuat dan goodwill dari Pemerintah karena Pemerintah sebagai pimpinan. Contoh wisata kesehatan itu berkaitan dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pemuda dan Olahraga.
Termasuk UMKM sebagai tempat penyedia oleh-oleh dan Dinas Koperasi,” paparnya. Harapannya kepada pemimpin masa depan jangan sektoral, jangan bergerak sendiri-sendiri, sampai tumpang tindih. “Mendatangkan turis, harusnya Dinas Pariwisata juga bergerak. Tujuan wisata dikemas supaya pariwisata hidup,” jelasnya.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sumsel, Herlan Asfiudin kecewa dan mempertanyakan mengapa Bandara SMB 2 bisa downgrade, sementara bandara lain yang dinilai tidak lebih besar tetap sebagai bandara internasional. Padahal, re-opening Bandara SMB II entry point sudah di-FGD sejak 1,5 tahun lalu, tetapi ini malah downgrade.
"Bandara SMB 2 ini juga berstatus embarkasi haji, tetapi status bandara domestik. Itu gimana," katanya mempertanyakan. Dengan turunnya status ini, Herlan pun tak menampik bakal berpengaruh besar pada sektor pariwisata, khususnya pada kunjungan wisatawan mancanegara.
BACA JUGA:Status Internasional Bandara SMB II Dicabut
BACA JUGA:Terjadi Peningkatan 12% Penumpang di Bandara SMB II Palembang Saat Arus Mudik Lebaran 2024
"Tentu akan sangat berpengaruh kepada kunjungan wisman, karena aksesnya terhambat dan menyebabkan pemborosan waktu dan biaya jika mesti transit dulu ke daerah lain untuk ke Palembang," tukasnya.
Terkait hal ini, GIPI pun segera mengambil sikap dan bakal rapat bersama Senin (29/4) ini. "Kita akan rapatkan dengna seluruh asosiasi pariwisata guna menyatukan sikap mengenai hal ini," pungkasnya. (iol/tin/fad)