https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Orang Tua Wajib Tau, Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Eksim pada Anak

VITAMIN D: Kekurangan vitamin D tingkatkan risiko eksim pada anak. Tampak beberapa ikan yang mengandung vitamin D. FOTO : kolase berbagai sumber--

BACA JUGA:Harus Tau, Anak Obesitas Berisiko Tingggi Alami Kekurangan Zat Besi

Pada kelompok anak usia dua tahun, 37 anak menderita eksim, 29 anak sehat, sementara 32 anak menderita dermatitis atopik, dan 29 anak sehat pada kelompok usia empat tahun.

“Sampel serum seluruh peserta dikumpulkan dan diuji vitamin D, kadar IgE total, dan kadar IgE spesifik alergen. Berdasarkan kadar vitamin D-nya, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok yang kurang dari 20 ng/ml, kelompok antara 20 ng/ml hingga 30 ng/ml, dan kelompok yang lebih besar dari 30 ng/ml,” kata peneliti dalam jurnal.

Lalu di antara anak-anak berusia enam bulan dan 4 tahun, anak-anak dengan kadar vitamin D kurang dari 20 ng/ml mempunyai lebih banyak pemberian ASI eksklusif dan atopi ibu dibandingkan anak-anak dengan kadar vitamin D lebih dari 30 ng/ml.

Atopi mengacu pada kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit alergi termasuk rinitis alergi, asma, dan eksim.

Anak-anak dengan eksim memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah pada usia 2 dan 4 tahun. 

Tetapi, suplementasi vitamin D lebih banyak ditemukan pada anak-anak penderita eksim pada usia enam bulan dibandingkan dengan anak-anak sehat pada usia yang sama.

BACA JUGA:Orangtua Wajib Tau, Perhatikan Gizi Anak Agar Siap Kembali ke Sekolah

BACA JUGA:Peringatan bagi Orangtua, Ini Efek Kalimat Destruktif Terhadap Psikologis Anak

Para peneliti juga mendapati bahwa sensitivitas alergen makanan lebih tinggi pada anak-anak dengan eksim pada usia 0,5 dan 4 tahun, sedangkan sensitivitas tungau dan IgE lebih tinggi pada usia 2 dan 4 tahun.

“Alergi makanan dan atopi ibu diidentifikasi sebagai faktor risiko terbesar terjadinya eksim pada anak usia 6 bulan. Namun, pada anak usia 2 dan 4 tahun, faktor risiko utamanya adalah kadar vitamin D dan sensitisasi alergi tungau,” tutup peneliti.(lia)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan