SUMATERAEKSPRES.ID-Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sangat penting bagi seseorang untuk memperhatikan total asupan kalori saat makan bila ingin menurunkan berat badannya menjadi ideal.

Mengutip Medical Daily, dalam studi yang diterbitkan Annals of Internal Medicine, mengatakan bahwa penurunan berat badan akibat makan dengan batasan waktu hampir identik dengan penghitungan kalori tradisional.

Studi tersebut menunjukkan bahwa jumlah total kalori yang dikonsumsi sepanjang hari lebih penting dibandingkan jumlah kalori yang dikonsumsi.

Intermitten fasting atau Makan dengan batasan waktu  merupakan pendekatan diet yang berpusat pada waktu makan, bukan pelacakan kalori. 

Metode tersebut melibatkan siklus antara periode puasa dan makan.

BACA JUGA:Ingin Diet Sehat, Ini 10 Makanan Pengganti Nasi

BACA JUGA:Diet Nggak Harus Ribet! 5 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Bikin Berat Badan Turun dengan Efektif

Dengan aturan metode puasa selama 16 jam dan makan selama jendela delapan jam atau metode puasa 14 jam diikuti dengan 10 jam.

Di samping penurunan berat badan, penelitian menunjukkan bahwa hal ini berkaitan erat dengan peningkatan kesehatan jantung, obesitas, dan diabetes.

Sementara itu,  para peneliti dari Universitas Johns Hopkins menggunakan uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 41 responden yang obesitas dan pradiabetes. 

Para peserta dialokasikan ke jendela makan dengan batasan waktu 10 jam atau kelompok yang mengikuti penghitungan kalori untuk studi terbarunya.

Total kebutuhan kalori diperkirakan pada awal penelitian berdasarkan riwayat peserta dan tingkat aktivitas, dan kalori yang sama disediakan untuk semua peserta sepanjang penelitian. 

Kedua kelompok tersebut mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi dan total kalori yang sama.

BACA JUGA:Diet Aging Mampu Memperpanjang Usia, Ini Penjelasannya