https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Motif Belum Final, Pembunuh Ibu dan Anak Masih Beralibi, Akan Periksakan Lie Detector dan Jejak Digital

BARANG BUKTI: Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, memimpin rilis tersangka Suganda dan barang buktinya, dalam kasus pembunuhan ibu dan anak. -FOTO: BUDIMAN/SUMEKS -

“Kesimpulan dari Olah TKP yang telah dilakukan, penyidik menetapkan 1 orang tunggal, tersangka Suganda alias Nanda (31), profesi buruh, yang notebene adalah karyawan dari suami korban Wasilah,” katanya.

Peristiwa ini adalah tidak pidana pembunuhan yang telah direncanakan tersangka Nanda. Motif dari tindak pembunuhan berencana ini adalah dendam.

"Dendam terhadap suami korban Wasilah, yang dilatarbelakangi masalah gaji atau upah,” terang Harryo.

Setiap bulannya, tidak dibayarkan secara utuh kepada tersangka Nanda.  Suami korban Wasilah, Anung Kurniawan (41), berprofesi dan memiliki keahlian tukang taman atau kebun. Merekrut karyawan salah satunya Suganda alias Nanda sebagai helper atau sopir.

BACA JUGA:Ingin Lolos ke Perempat Final, Indonesia Harus Tundukkan Yordania

BACA JUGA:54 Persen Wisudawan Unsri Lulus Cum Laude, Termasuk Anggota DPD RI Terpilih dr Ratu Tenny Leriva Herman Deru

“Yang notabene setiap bulannya (dijanjikan) digaji kurang lebih Rp3 juta, namun demikian dalam pada pelaksanaannya gaji tersebut tidak diberi secara utuh, sekitar Rp1,5 juta,” jelasnya. Tersangka Nanda sendiri sudah bekerja selama lebih kurang 3 tahun.

Modus operandi pembunuhan berencana itu, tersangka menggunakan pisau dapur yang sudah dibawa tersangka dari tempat indekosnya. Sasaran awalnya, adalah suami korban Wasilah, yakni Anung Kurniawan.

Namun karena Anung tidak berada di rumah pada saat tersangka datang, terjadi pembicaraan dengan korban Wasilah.

“Pada pembicaraan tersebut, terjadi memanas. Mengarah percekcokan (tersangka diludahi korban), di sinilah terjadi yang mengawali proses pembunuhan yang terjadi,” imbuhnya.

Tersangka Nanda yang merasa tersinggung, menusuk korban Wasilah menggunakan pisau dapur yang sudah dibawanya. Korban Wasilah berlindung, terjadi dorong-dorongan pintu.

Tersangka mengambil belencong yang ada di luar rumah korban, dia masuk memutar melalui pintu belakang.

Korban Wasilah sudah terluka dan dalam kondisi lemah, tersangka Nanda menghantamnya lagi menggunakan belencong, alat gancu untuk memecah batu atau tanah.

”Melihat anak korban, Farah menghubungi ayahnya sambil beteriak minta tolong, tersangka panik. Lalu menyerang korban Farah menggunakan belencong,” urai Harryo.


Ibu dan Anak Korban Pembunuhan di Bukit Baru Dimakamkan Satu Liang-Foto: kemas-

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan