https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Jaga Tradisi Palembang, Tarawih Diimami UAS

TARAWIH DAN HAUL: Pengusaha dan tokoh masyarakat Palembang, Kemas H Abdul Halim Ali bersama Prof H Abdul Somad LC MA PhD usai tarawih berjemaah dan peringatan haul ke-18 ibundanya.-foto : kemas/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meskipun bukan pejabat dan alat negara, tapi penghormatan berbagai pihak kepada Kemas H Abdul Halim Ali yang dikenal sebagai pengusaha dan tokoh masyarakat Palembang tetap terjaga hingga kini. Terbukti setiap kali Safari Ramadhan yang digelar Pemprov Sumsel dan Forkompimda Sumsel, selalu mengikutsertakan pengusaha yang dikenal dermawan ini. 

Sayangnya, baru Ramadhan tahun ini, nama pengusaha terkemuka di Sumsel ini tidak masuk daftar Safari Ramadhan Pemprov Sumsel dan unsur Forkompimda. "Sejak puluhan tahun lalu dari zaman Gubernur Sumsel Pak Ali Amin, Walikotanya Pak Rivai Tjek Yan, Kyai Zen Syukri dan Profesor Gajahnata, saya selalu diajak dan aktif dalam Safari Ramadhan.

Padahal, saya ini bukan pejabat, bukan pula ulama tapi selalu diikutsertakan. Tapi baru tahun ini namanya saya ternyata dicoret tidak tahu apa alasannya," ungkap Haji Halim di acara tarawih berjamaah dan peringatan haul ke-18 ibundanya, Nyimas Hj Ningayah di Gedung Kanzul Munawir Binurisholawat (Graha Al Halim), Minggu (31/3/2024) malam.

Menurut H Halim, kegiatan Safari Ramadhan ini selain sebagai syarat agama Islam juga mempererat hubungan antara penguasa dan pengusaha sepertinya. "Dengan Safari Ramadhan bersama kita harap menumbuhkan semangat bersama-sama, saling bersinergi membangun daerah ini. Tapi baru di tahun ini kok nama saya dicoret dari daftar yang ikut dalam Safari Ramadhan," keluhnya.

BACA JUGA:Jemaah Tarawih Ditusuk Depan Masjid Darul Muttaqien Kuto, Diduga Sudah Diincar, Darah Basahi Jubah

BACA JUGA:Man Bengek jadi Korban Penusukan OTD di Masjid Darul Muttaqien Kuto Batu Usai Sholat Tarawih

Kenapa tradisi ini selama puluhan tahun tetap dilanjutkannya, Haji Halim mengaku karena kegiatan ini tradisi warga Palembang yang harus tetap dilestarikan. "Dulu Prof Gadjahnata meminta saya meneruskan tradisi ini. Melaksanakan tarawih berjamaah setiap bulan Ramadhan dan membagi-bagikan bantuan, serta santunan kepada warga kurang mampu, alim ulama, dan lainnya," urainya. 

Pada ramadhan tahun ini, Haji Halim menggelontorkan 10 ribu paket sembako bagi warga kurang mampu yang ada di Kota Palembang dan di ring satu operasional kebun miliknya di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Pengusaha yang kini berusia 87 tahun ini menyebut sejak dulu Palembang dikenal daerah dengan tingkat toleransi tinggi. Selain warga asli, Palembang juga dihuni multi etnis, mulai dari etnis Tionghoa, Arab, India dan lainnya.

Namun satu sama lain mampu menjaga suasana toleransi sehingga hingga kini "zero conflict" tetaplah terjaga. Sementara peringatan haul ibunda Haji Halim dimulai pembacaan surat Yassin bersama dipimpin imam besar Masjid Agung SMB Jayo Wikramo, Prof Dr KH Sayid Aqil Al Munawar MA. Lanjut berbuka puasa bersama dan sholat isya dan tarawih berjamaah dengan imam Prof H Abdul Somad LC MA PhD.

"Dari sekian banyak jadwal ceramah saya baik di Indonesia hingga Malaysia, hanya di sini saat haul ibunda Haji Halim yang terjadwal. Ini tahun ke empat saya hadir atas undangan ayahanda Kemas Haji Halim," sebut UAS saat menyampaikan tausiyahnya.

BACA JUGA:10 Resep Risoles Enak dan Simpel, Sangat Cocok Untuk Camilan di Rumah Saat Abis Tarawih

BACA JUGA:Pasti Nagih, 8 Resep Buat Cimol dan Cilok dan Cireng Ala Rumahan, Enak Banget Jadi Camilan Sehabis Tarawih

UAS pun senang setiap kali datang ke Palembang karena di sini tanahnya para habib keturunan zuriat Rasullulah SAW. "Saya hormat dan salut dengan ayahanda Kemas Haji Halim karena beliau tidak bawa dirinya sendiri, jabatan melainkan undangan haul ibunda tercinta," sebutnya. 

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Dr Drs H Agus Fatoni MSi yang turut hadir menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat Sumsel. Karena telah menjadikan Provinsi Sumsel \sebagai daerah zero conflict. Turut hadir Pj Wali Kota Palembang, Drs H Ratu Dewa MSi, Pangdam II/Swj, Mayjend TNI Yanuar Adil, dan Pj Bupati Muba, Drs H Apriyadi. (kms/fad)

Tag
Share