Sisir Anjal-Gepeng di 14 Titik Lampu Merah, Dinsos Warning Pemberi Sumbangan
PENJANGKAUAN : Tim Penjangkauan Dinsos Kota Palembang menjaring manusia gerobak yang melintas di Jl Kol H Barlian. Di bulan puasa ini, rentan terjadi peningkatan populasi anjal, gelandangan, dan pengemis khususnya di persimpangan lampu merah. FOTO: KRIS/S--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah fenomena setiap tahun di bulan puasa atau Ramadan terjadi peningkatan jumlah pengemis dan gelandangan di lampu-lampu merah ataupun jalanan.
Mengatasi hal itu Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang melalui tim penjangkauan mengklaim giat setiap hari memberikan edukasi kepada pengemis dan gelandangan yang terjaring.
BACA JUGA:Atensi Pada Warga Kebanjiran, Ratu Dewa Perintahkan Dinsos Tim Tagana Lakukan Hal Ini!
BACA JUGA:Optimalisasi Layanan Sosial, Dinsos Buka 2 Loket
Meski begitu, pihaknya mengharapkan yang paling penting peranan masyarakat untuk tidak memberikan sumbangan kepada pengemis di lampu-lampu merah atau di jalanan.
Kasi Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Palembang, Enos Fredrik SE MSi mengatakan memang bulan puasa selalu dijadikan momen oleh pengemis dan gelandangan mencari nafkah.
"Mengingat pada bulan puasa masyarakat lebih banyak suka memberi dibanding sebelum puasa. Fenomena ini bukan saja ada di Kota Palembang, tapi juga di kota-kota lainnya," sampainya, Sabtu (23/3).
Untuk menghadapi fenomena ini, upaya Dinsos Kota Palembang memberantas anjal, gelandangan, dan pengemis lewat tim penjangkauan.
"Kita setiap hari, tanpa libur dari Senin hingga Minggu menjangkau anjal, gepeng, pengemis, badut, anak, silver, ODGJ, dan lain-lain," ujarnya.
Terutama di 14 titik lampu merah atau lebih seperti Tim Penjangkauan Dinsos mendatangi BKB, Simpang Jakabaring, Simpang Dr M Isa, Simpang Rajawali.
Kemudian penjangkauan di Simpang Charitas, Simpang DPRD Sumsel, Simpang Angkatan 45, Simpang Polda, Simpang Patal, Simpang Noerdin Panji.
Lanjut, penjangkauan di Simpang Bandara, Simpang Tanjung Api Api, pembinaan manusia karung di sepanjang Jalan Kol H Burlian, pembinaan manusia gerobak di sekitaran Kol H Burlian, penjangkauan di Simpang Alang-Alang Lebar, Simpang Macan Lindungan, terjaring badut di Simpang Parameswara, penjangkauan di Simpang Taqwa dan Simpang Suseitei.
"Yang utama di 14 titik lampu merah, tetapi tak menutup kemungkinan di jalan protokol lainnya mengingat mereka selalu berpindah-pindah," terangnya.
Bagi yang terjaring, pihaknya melakukan BAP dan petugas memberikan edukasi atau peringatan kepada mereka bahwa bahaya dapat timbul akibat mengemis di lampu merah, baik itu tindak kriminal maupun laka lantas.