Kontras Pengakuan Yenson, Sebut Masih Sayang Istri dan Tidak Ingin Diceraikan, tapi Siram Pakai Air Keras

PELAKU KDRT : Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo SIK, menanyakan penyebab dan cara tersangka Yenson alias Yeyen menyiramkan air keras ke istrinya sendiri. FOTO: DIAN CAHYANI/SUMEKS--

PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID – Pelaku penyiraman air keras terhadap staf administrasi Puskesmas Prabumulih Barat, AF alias UP (43), berhasil diringkus polisi.

Pelaku yang tak lain suami korban sendiri, Yenson alias Yeyen (46), mengaku karena masih sayang istri dan tidak ingin diceraikan. 

BACA JUGA:Sering KDRT dan Proses Cerai, Suami Siram Istri Pakai Air Keras, Begini Luka Bakar yang Dialami Korban

BACA JUGA:Cegah KDRT, Tri Tito Karnavian Lewat Sosialisasi Keluarga Sadar Hukum

Pelarian Yenson setelah menyiram air keras terhadap istrinya di tempat kerja, Rabu pagi (6/3), tidak berlangsung lama. Besok malamnya aparat Satuan Reskrim Polres Prabumulih, berhasil meringkus tersangka Yeyen di Kabupaten OKU.

Dia tengah beristirahat di sebuah masjid, kawasan Sukaraya, Kecamatan Baturaja Timur, Kamis, 7 Maret 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. “Saya ditangkap lagi tidur di masjid Baturaja,” aku tersangka Yenson, saat dirilis di Mapolres Prabumulih, kemarin.

 Bapak tiga anak itu mengaku awalnya tidak ada niat menyiram air keras ke istrinya. Meski rumah tangga mereka sedang ada masalah, pisah rumah sejak Desember 2023.

“Saya tahu istri mengajukan cerai ke Inspektorat, karena saya sudah dipanggil Inspektorat satu kali,” terangnya. 

Yenson mengakui, pernah melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tapi tidak sering, juga tidak mengancam menggunakan pisau.

“Pernah kutampar sekali," akunya. Sejak pisah ranjang dengan istrinya, dia tidak pernah memberi nafkah lagi kepada istri dan anaknya.

Kesehariannya, Yenson mengojek dengan pendapatan Rp30 ribu-Rp50 ribu per hari. Pisah ranjang dan pengajuan cerai istrinya yang merupakan aparatur sipil negara (ASN), masih bisa ditahannya. ”Tapi saya sakit hati, istri saya pernah ketahuan chat dengan pria lain,” dalihnya.

Soal air keras yang digunakan untuk menyiram istrinya, Yenson mengaku membelinya dari pedagang di sekitar Pasar Tradisional Modern (PTM) Prabumulih. Beli cairan cuka para itu Rp10 ribu, lalu dimasukkannya dalam botol bekas air mineral.

 Kemudian Selasa pagi (6/3), Yenson mendatangi puskesmas tempat istrinya bekerja. “Saya temui dia, karena mau bilang saya akan merantau ke Lampung.

Tapi dia cuek saja. Saya jadi kesal, jadi siramkan cuka para tadi ke wajah istri. Saya masih sayang, tidak ingin bercerai,” sebutnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan