Bekasai di Muratara, Tradisi Unik Menyambut Ramadan dengan Mandi Limau Bersama di Sungai
Tradisi Bekasai di Muratara jelang puasa Ramadan. -Foto: Zulkarnain/Sumateraekspres.id-
Susunan acara bekasai biasanya tidak terlalu formal, warga biasanya menghabiskan waktu bersama keluarga di alam terbuka yang tidak jauh dari permukiman dan aliran sungi. Seperti napal, tepian sungai dan di hulu aliran sungai, sambil membawa sejumlah peralatan memasak dan diakhiri dengan acara makan bersama.
"Dulu banyak anak anak kito dari dusun pulang dari rantau sebelum puaso. Jadi untuk ngumpulke keluargo, sehari sebelum puaso, kito nyari sungai untuk mandi terakhir ditutup acara makan makan bersama," timpalnya.
BACA JUGA:6 Tradisi Unik Saat Ramadan di Mesir, Penasaran? Yuk Simak!
Menurutnya, acara bekasai/belangir di uluan Musi bisa dilakukan masing masing individu dan tidak terlalu formal seperti yang dilakukan di sejumlah daerah melayu lainya.
Sementara itu, Marlinda Sari kepala Dinas Wisata Kabupaten Muratara, menuturkan, pemerintah sangat mendukung penuh pelestarian tradisi lokal di Muratara.
Menurutnya, sejumlah tradisi lokal itu bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Muratara.
Salah satu tradisi di Muratara yang sudah diadopsi menjadi acara tahunan seperti ritual sedekah ramo.
"Setiap tahun kita gelar acara sedekah ramo agung di Danau Raya dan di ikuti seluruh masyarakat dari masing masing desa di Muratara," ucapnya.