Samakan Harga Jual Mobil Tiap Daerah, Jika Mau Penjualan Mobil di Atas 1 Juta Unit

PROMOSI : Sales Wuling Maju Motor promosi mobil listrik Air ev. Saat ini harga mobil yang berlaku di tiap daerah berbeda-beda. Ini menjadi PR industri otomotif memacu penjualan di Tanah Air, yakni bagaimana menyamakan harga mobil di setiap daerah.-foto : evan/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) melihat banyak hal yang harus dirampungkan untuk membawa penjualan domestik di atas satu juta unit. Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi, mengatakan, salah satu yang harus dibereskan adalah pemerataan harga produk di semua provinsi maupun wilayah.

Sebagai contoh, dia menyebut harga mobil di Jakarta relatif lebih murah dibanding Papua. Padahal Upah Minimum Provinsi (UMP) di Jakarta jauh lebih tinggi daripada Papua. “Mungkin kita samakan harganya supaya harga lebih murah yang daya beli lebih rendah juga bisa kita dapatkan,” katanya, kemarin. 

Daya beli konsumen juga dinilai masih tinggi. Data Peluang Bank Dunia menunjukkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai 4.788 dolar Amerika Serikat (AS). Selain itu, penjualan juga sudah tak terlalu fokus di Pulau Jawa. Ini tak lepas dari pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang membuat mobilitas masyarakat semakin mudah.

Menurutnya, penjualan di Pulau Jawa di kisaran 60-65 persen sepanjang 2023. Berbeda dengan beberapa tahun 2022 lalu yang mencapai 80-85 persen. “Kami sedang mencoba  menemukan terobosan supaya penjualan bisa naik lebih cepat,” katanya.

BACA JUGA:Isi Ban Kendaraan Menggunakan Angin Atau Nitrogen, Mana Yang Lebih Baik?

BACA JUGA:BYD Usung Teknologi E-platform 3.0, Di Ketiga Kendaraan Listrik

Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto mengatakan pertumbuhan perekonomian Indonesia sebesar lima persen perlu ditingkatkan untuk menggairahkan pasar otomotif. Hal serupa juga perlu dilakukan untuk pendapatan per kapita Indonesia. Selain itu, suku bunga Bank Indonesia (BI) enam persen juga perlu diturunkan.

Kehadiran mobil listrik juga dinilai akan sedikit mengambil pasar dari internal combustion engine (ICE). Namun, produk mobil listrik masih bisa membawa pasar tumbuh lebih tinggi. “Insentif untuk mobil listrik harus tepat sasaran. Begitu juga kendaraan hybrid yang mungkin perlu diberikan insentif juga,” katanya.

Penjualan mobil secara whole sales mencapai 1 juta (1.005.802) unit sepanjang 2023, turun empat persen dibanding 2022 sebanyak 1,04 juta (1.048.040) unit. Di satu sisi, penjualan secara retail sepanjang 2023 mencapai 998.059 unit, turun 1,5% dibandingkan 2022 yang mencapai 1,01 juta (1.013.582) unit. (fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan