Belum Final, Dana BOS Harusnya Ditambah Bukan Dikurangi untuk Program Makan Siang Gratis
Bantuan Operasional Sekolah, Foto : Net--
SUMATERAEKSPRES.ID - PENGAMAT pendidikan di Sumsel, Dr Drs H Supadmi Kohar MM, menegaskan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, belum lah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI. Belum ada penetapan dari KPU RI, rekapitulasi masih berlangsung.
Sehingga menurutnya, program makan siang gratis dan pasangan pilpres nomor urut 2 itu belumlah final. “Kalaupun nanti dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, kita telah dulu apa programnya.
BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Siswa Diusulkan dari Dana BOS, Guru Honorer Terancam Puasa
BACA JUGA:Total Alokasi Dana BOS Capai 2023 Rp230 M
Kalaupun memang ada program makan siang gratis, kita baru bisa berbicara panjang lebar,” ucapnya.
Namun dia menyoroti soal kemungkinan program makan siang itu akan menggunakan dana Bantuan Operasinal Sekolah (BOS). “Dana pendidikan itu seharusnya ditambah, bukannya dikurangi. Karena masih banyak contoh kekurangan yang terjadi dengan dunia pendidikan,” cetus Supadmi.
Seperti halnya masalah guru honorer yang terbatas, perlunya perbaikan tingkat mutu pendidikan, sarana dan prasarana, serta peningkatan kualitas guru. “Jadi masih banyak kekurangan di dunia pendidikan yang seharusnya ditambah, bukan (dana BOS) dikurangi,” tukasnya.
Seandainya pun program makan siang gratis itu terlaksana, Supadmi berharap pendanaannya tidak diambil dari dana BOS. “Masih banyak dana lain yang bisa diambil, selain dari pos pendidikan. Contoh seperti dana bantuan CSR, serta pos lainnya,” ulasnya.
BACA JUGA:Kucurkan Dana BOS hingga Program KIP
BACA JUGA:2 Bulan Tenaga Honorer Setda Belum Gajian
“Jadi memang harapan kita sebagai orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, agar dana pendidikan ditambah. Bukannya dikurangi untuk makan siang gratis,” tambahnya. (iol/air)