Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Pelatihan Teknik Infrastruktur Desa Kabupaten Muba
--
SUMATERAEKSPRES.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Dr Drs H Agus Fatoni MSi mengapresiasi pelatihan teknik insfratruktur desa kerja yang digelar Pemkab Muba. Menurutnya, untuk maju, para perangkat desa memang harus terus dan mau belajar.
Penegasan itu dia sampaikan saat membuka bimtek yang mengangkat tema Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Desa Dalam Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Desa Guna Mewujudkan Kemandirian Desa di Kabupaten Muba di Hotel Beston Palembang, Senin (26/2) malam.
BACA JUGA:Apriyadi Garap 549 RTLH, Entaskan Kemiskinan, Warga Muba Tak Waswas Lagi Rumah Roboh
BACA JUGA:Fatoni : Mau Maju, Silakan ATM, Apresiasi Pelatihan Teknik Infrastruktur Desa Kabupaten Muba
“Kalau mau maju, para kades harus mau terus belajar dan menimba ilmu. Silakan amati, tiru dan modifikasi (ATM) yang baik, sehingga membawa manfaat bagi desa masing-masing,” ujar kepda para kades, Sekdes/Kaur Perencanaan Desa dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa – Teknis (KPMD-T) yang hadir.
Menurutnya, pelatihan insfrastruktur ini sejalan dengan Gerakan Bedah Rumah Secara Serentak se-Sumatera Selatan (GBRSS), Gerakan Pembangunan Sanitasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPSSS) yang di-launching belum lama ini.
Sebelumnya, Fatoni telah pula melaunching Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumsel (GPISS), Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel (GPMSS), Gerakan Penanganan Stunting se-Sumsel (GPStSS), GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office.
“Ini para kades dan jajaran harapannya bisa bersinergi dan mendukung penuh,” kata Fatoni. Seperti pengentasan stunting, para kades menurutnya tahu betul berapa jumlah anak stunting di desa masing-masing.
Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem. Lalu rumah warganya yang layak untuk dibedah.
Tinggal lagi, untuk kebutuhan dana, bisa saling bantu. Misalnya untuk bangun infrastruktur.
“Kalau dana desa tidak cukup lapor ke kecamatan, tidak cukup lapor ke kabupaten. Tidak cukup lapor ke provinsi hingga pusat,” jelasnya.
Masih kaitan dengan infrastruktur, saat ini sedang digalakkan GBRSS. “Silakan data berapa rumah yang diusulkan akan dibedah. Nanti pembiayaannya bisa dari APBD, CSR, Baznas dan lain-lain.
Sudah ada 8.000 lebih rumah yang terdata untuk dibedah. Kalau desa bisa bantu, gerakan ini akan luas biasa dampaknya,” tutur Pj Gubernur.
Kemudian dalam upaya mengentaskan stunting, Fatoni minta para kades mengawasi betul para bayi yang stunting dapatkan makanan tambahan secara kontinu selama enam bulan.