Berjuang Selamatkan Anak dan Istri, Namun Istri Tak Tertolong, Anto pun Hilang Tenggelam
PENCARIAN: Tim SAR gabungan bersama masyarakat, masih terus mencari Sugianto yang hilang tenggelam di perairan Muara Sugihan, Jalur 27, Banyuasin. -FOTO: IST-
Perahu ketek yang dikendarai korban, milik desa. Kondisinya memang agak kurang terawat. Saat itu, Anto yang jadi serangnya. Wahyu bantu mendayung. “Kondisi Fahri sudah sadar, tapi masih dirawat,” pungkasnya.
Kepala Basarnas Palembang, Raymond Konstantin SE, mengatakan perahu ketak yang ditumpangi korban, terhempas angin dan gelombang di perairan tersebut. “Peristiwa terjadi saat hujan turun deras disertai angin kencang,” tambahnya.
Pascadapat informasi kecelakaan air itu, Tim SAR yang diturunkan 2 regu. Karena hari itu Sugianto belum ditemukan, pencarian dilanjutkan Senin (26/2) mulai pukul 07.00 WIB. “Regu 1 menyisir permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat,” ucapnya.
BACA JUGA:Saudara Kembar Sehidup Semati, Tenggelam Memancing di Sungai Komering
BACA JUGA:Korban ke 2, Saudara Kembar yang Tenggelam di Sungai Komering Ditemukan
Regu 2, melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian. Serta lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban. "Semoga dengan berbagai upaya ini Sugianto segera kita temukan," harapnya.
Peristiwa kecelakaan perairan di perairan Banyuasin ini, sudah yang ketiga kalinya tahun 2024 ini. Sebelumnya, 10 Februari lalu, perahu ketek dengan 6 penumpang terbalik di perairan Desa Sejagung, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin.
Dari kejadian itu, 3 orang tewas, 3 lainnya selamat. Perahu itu dari wilayah Talang Kemang menuju Desa Sejagung, Kecamatan Rantau Bayur, Banyuasin. Perahu ketek itu terbalik setelah kehilangan keseimbangan
Sebelumnya lagi, 3 Februari dialami speedboat Sinar Agung dengan mesin 40 PK yang bertabrakan dengan perahu ketek Adi Sandrego bermuatan kelapa. Kecelakaan itu terjadi di perairan Tanjung Serai, Desa Bunga Karang, Kecamatan Tanjung Lago, Banyuasin.
Sebanyak 5 penumpang speedboat tewas, 4 selamat, dan jenazah anak kecil yang sempat tenggelam telah ditemukan. Peristiwa ini terjadi saat speedboat yang membawa jenazah Acha itu dari jembatan PU Banyuasin hendak menuju Primer 8 Desa Karang Makmur, Kecamatan Lalan, Muba.
Baru sekitar setengah jam perjalanan, saat melintas di daerah Bagan turun hujan lebat. Serang speedboat tak dapat melihat jelas jika di depannya ada perahu ketek sehingga terjadi tabrakan.
Kasmet Forecaster On Duty (FOD) BMKG Palembang, Siswanto menyampaikan, terkait kondisi cuaca di wilayah perairan Banyuasin dan sekitarnya cerah, Senin, 26 Februari 2024.
"Sesuai dengan analisis beberapa dinamika atmosfer, dapat disampaikan bahwa kondisi cuaca di perairan Banyuasin sekitarnya adalah cerah," sampainya, kemarin.
Adapun dengan tinggi gelombang laut, berkisar antara 0,5 - 1,25 meter (kategori rendah). "Kemudian untuk arah angin bertiup dari Utara-Timur Laut, dengan kecepatan 9 - 37 km/jam," singkatnya. (tin/qda/air/)