Kopi atau Minuman Berenergi, Mana yang Lebih Aman untuk Atlet? Simak Penjelasannya

BERLEBIHAN: Konsumsi kafein dalam kopi dan minuman berenergi berlebihan saat hamil ganggu perkembangan hati janin. -Foto: copilot by Dall-E 3-

Namun, menurut laporan yang diterbitkan oleh Collegiate & Professional Sports Dietitians Association (CPSDA), peningkatan kandungan kafein tidak selalu lebih baik.

Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan, mual, gemetar, dan dapat memengaruhi latihan, tidur, dan kinerja secara negatif.

Aturan Konsumsi Kopi bagi Atlet

Di Amerika Serikat, tidak semua organisasi olahraga mengikuti aturan CPSDA. Sebagai contoh, National Collegiate Athletic Association (NCAA) membatasi konsumsi kafein untuk atlet perguruan tinggi.

Penting untuk dicatat bahwa minuman berkafein, termasuk minuman berenergi, belum tentu aman atau sehat untuk menghidrasi tubuh, terutama bagi atlet.

BACA JUGA:Ternyata Banyak Manfaat, Yuk Konsumsi Kopi Tanpa Gula

BACA JUGA:Tak Disangka, Bubuk Kopi Ternyata Efektif Mengusir Nyamuk! Begini Caranya

Kafein termasuk dalam daftar pemantauan World Anti-Doping Agency (WADA), tetapi belum dilarang sepenuhnya.

WADA telah menambahkan kafein ke dalam Program Pemantauannya sehingga dapat dipelajari lebih lanjut apakah atlet menggunakan kafein untuk meningkatkan kinerja.

Minuman berenergi juga menjadi perhatian. Banyak dari produk ini mengandung kafein dalam jumlah besar atau bahan lain yang dapat berbahaya, dan seringkali informasi tentang kandungannya sulit ditemukan.

Ketua IADO, Gatot S Dewa Broto, menjelaskan bahwa minuman berenergi bisa mengandung kafein hingga enam kali lipat lebih banyak daripada minuman soda.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Susu yang Bisa Jadi Campuran Kopi, Cobain Deh!

BACA JUGA:4 Makanan yang Enak Jika Dicocol Kopi, Udah Pernah Coba?

Dosis yang tinggi dapat menyebabkan efek samping seperti kegelisahan, insomnia, detak jantung tidak teratur, dan lainnya.

Penting bagi atlet untuk memperhatikan apa yang mereka konsumsi dan meminta saran dari dokter agar tidak mengambil risiko yang dapat membahayakan tubuh atau karier mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan