Ternyata, Tidak Semua Orang Aman Lakukan Puasa Intermiten
AMAN: Tidak semoa orang aman lakukan Intermittent Fasting --freepik
SUMATERAEKPRES.ID-Pembatasan periode waktu makan atau puasa intermiten sebetulnya aman dilakukan, tetapi tidak untuk semua orang demikian disampaikan dr. Martha Rosana, SpPD dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
"Intermittent fasting sebenarnya aman untuk banyak orang, tetapi tidak semua orang. Jadi ada beberapa kelompok yang kurang aman melakukan puasa atau intermittent fasting," kata Martha dalam seminar daring melansir antara.
Martha menjelaskan, puasa intermiten atau yang biasa disebut sebagai diet puasa di antaranya dapat membantu mengurangi berat badan melalui pengurangan asupan kalori total dan membantu mengontrol rasa lapar maupun kenyang.
Menurutnyaa, puasa intermiten juga dapat membantu memperbaiki kondisi metabolik berupa tekanan darah, kadar gula darah, kadar lemak, dan kolesterol darah serta mendukung upaya perubahan gaya hidup yang berkelanjutan dan upaya untuk berhenti merokok.
BACA JUGA:Jadi Diet Paling Digemari, Ini Panduan Intermittent Fasting bagi Para Newbie
BACA JUGA:Heboh! Diet Ala Tiongkok Ampuh Pangkas BB 10 Kg dalam 5 Hari, Apa Saja Menunya?
Tapi, Martha mengatakan, terdapat beberapa kelompok yang berisiko mengalami gangguan kesehatan apabila melakukan puasa intermiten.
Kelompok individu yang memerlukan perhatian khusus bila hendak mulai puasa intermiten adalah kelompok ibu hamil, ibu menyusui, pasien diabetes, pasien penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau gastritis yang belum terkendali, pasien penyakit ginjal atau liver tahap lanjut, dan pasien dengan kondisi penyakit lainnya.
"Karena tentu saja kelompok ini harus memenuhi kebutuhan nutrisi. Kelompok ini tidak disarankan melakukan puasa sampai kondisinya benar-benar fit," kata Martha.
Martha mengatakan, kelompok individu yang berisiko mengalami gangguan kesehatan disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila hendak melakukan puasa intermiten.
BACA JUGA:Tidak Usah Diet yang Macam- Macam, Cukup Lakukan Hal Ini
BACA JUGA:6 Semangka Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 5 Cocok Untuk Diet
Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk memperoleh informasi terkait pemenuhan kebutuhan nutrisi, penggunaan obat-obatan, serta kondisi kesehatan guna menghindari risiko yang mungkin muncul akibat berpuasa.(lia)